Indonesia-Uni Emirat Arab Garap PLTS Apung Terbesar di Dunia

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 29 Nov 2017 15:34 WIB
PT Pembangkitan Jawa-Bali dan Masdar akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di waduk Cirata, Purwakarta, berkapasitas 200 MW.
PT Pembangkitan Jawa-Bali dan Masdar akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di waduk Cirata, Purwakarta, berkapasitas 200 MW. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) dan perusahaan pelat merah milik Uni Emirat Arab (UEA) Masdar meneken penandatangan persetujuan pembangunan proyek (project development agreement) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat.

Penandatangan ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) antara PT PJB dan Masdar yang diteken pada 16 Juli 2017 tentang Development of Renewable Large Scale Power Projects in the Republic of Indonesia di Abu Dhabi, UEA.

"Saya senang dengan kerjasama ini, yang merupakan tindak lanjut dari MoU sebelumnya. Proyek ini akan menjadikan PLTS terapung pertama di Indonesia," tutur Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, dikutip dari keterangan resmi Rabu (29/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain itu, Arcandra berharap kerja sama ini dapat menghasilkan tarif listik di bawah Biaya Pokok Penyediaan (BPP) setempat. Untuk Jawa Barat, BPP listrik di bawah US$0,65 per kilowatt hour (KWh).

Paslnya, jika tarif listrik proyek ini diatas BPP, maka akan sulit untuk dijalankannya.

Arcandra menegaskan komitmen pemerintah untuk pengembangan energi terbarukan terus dilanjutkan. Penandatangan kerja sama ini diharapkan menjadi salah satu upaya untuk mencapai bauran energi mencapai 23 persen untuk energi baru terbarukan (EBT).

"Pemerintah sangat terbuka untuk para investor datang ke Indonesia, kami menawarkan dengan bisnis yang sehat, tentu saja dengan tarif yang lebih rendah dari BPP," ujarnya.


Proyek yang dikembangkan kedua instansi adalah proyek PLTS Terapung berkapasitas 200 megawatt (MW) di waduk Cirata milik PT PJB.

Studi kelayakan dan interkoneksi grid telah selesai di akhir September 2017, dan telah diserahkan kepada PT PLN (Persero) serta direncanakan pelaksanaan perjanjian jual beli listrik (PPA) secepatnya atau pada akhir tahun ini.

Investasi yang dikeluarkan untuk proyek ini mencapai US$180 juta dengan perhitungan pendapatan per tahun sebesar US$23 juta.

"Proyek ini adalah yang terbesar untuk proyek sejenis. Seluas 200 hektar disiapkan di Cirata, dengan business to business yang baik, proyek ini juga mengakselerasi untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan memperkuat kerja sama antara Indonesia dan UEA," ungkap President Direktur PT PJB, Iwan Agung Firstantara.


Hal ini pun dibenarkan oleh Chief Executive Officer Masdar, Mohammed Al Ramahi. Ia menyatakan, proyek pembangkit Floating Photovoltaic Solar ini tidak hanya terbesar di Indonesia, tapi juga akan menjadi yang terbesar di dunia.

"Saya sangat senang dengan penandatangan ini, mengingat Mubadala [BUMN di UAE] juga menjalin hubungan kerja sama kurang lebih 10 tahun, dan sekarang Masdar tidak hanya membangun yang terbesar di Indonesia tetapi juga yang terbesar di dunia, dengan perjanjian kerja sama ini mempermudah jalan agar cepat beroperasi,"ujarnya.

Untuk tahap pertama, dengan kapasitas 50 MW, rencananya beroperasi secara komersial (COD) pada kuartal II tahun 2019. Sementara, untuk tahap dua hingga empat, rencananya COD dilakukan pada kuartal II 2020 dengan kapasitas 150 MW. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER