Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) memperkirakan lelang enam paket Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Sumatera selesai tahun depan karena sampai saat ini lelang baru memasuki tahap prakualifikasi (PQ) dokumen.
Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN Nicke Widyawati mengatakan, proses lelang masih membutuhkan waktu panjang, Terlebih, hingga saat ini proses prakualifikasi belum selesai. Namun, ia memastikan hasilnya akan segera diumumkan.
"PLTS baru selesai PQ sebentar lagi diumumkan. Hasil pemenangnya masih lama, mungkin lewat dari tahun ini," ujar Nicke ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, terdapat sekitar 50 perusahaan yang lolos tahap prakualifikasi dan sekitar 30 perusahaan yang gugur di fase tersebut. Setelah lolos prakualifikasi, peserta lelang kemudian mengumpulkan proposal yang diperkirakan juga membutuhkan waktu lama.
"Pemenangnya masih lama, karena mereka harus sediakan waktu untuk buat proposal," imbuhnya.
Setelah enam paket PLTS ini selesai dilelang, PLN segera melanjutkan lelang paket PLTS di Kalimantan. Sayangnya ia tidak menyebut jumlah kapasitas dan jumlah paket yang dilelang.
"Setelah Sumatera ada Kalimantan," terang Nicke.
Sebagai informasi, pemerintah telah melelang enam paket PLTS yang memiliki kapasitas total 167,58 Megawatt (MW) di Sumatera. Rinciannya, wilayah Aceh sebesar 20 MW, Sumatera Utara sebesar 35 MW, Wilayah Riau, Kepulauan Riau dan Bangka Belitung sebesar 38,68 MW, Wilayah Sumatera Barat sebesar 16 MW, Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu sebesar 33 MW, dan Wilayah Lampung sebesar 24,9 MW.
Menurut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017 - 2026, porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) ke dalam bauran energi sekiranya akan mengambil porsi 22,4 persen tahun 2026 mendatang. Angka ini terbilang dua kali lipat dibanding posisi akhir 2016 yang mencapai 11,9 persen.
Angka itu juga meliputi potensi tenaga surya yang diperkirakan sebesar 630 MW hingga 2026 mendatang.