Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meyakini laju inflasi secara tahunan (year on year/yoy) pada akhir 2017 akan berada di angka 3,1 persen. Angka ini dianggap masih berada pada rentang yang sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 124/PMK.010/2017, yaitu di kisaran tiga persen.
Darmin bilang, keyakinan inflasi finis di angka 3,1 persen lantaran inflasi November secara bulanan (month to month/mtm) sebesar 0,2 persen dinilai masih cukup rendah, sehingga inflasi secara tahun kalender (year to date/ytd) juga masih memungkinkan untuk sesuai dengan target inflasi rendah.
"Mungkin 3,1 persen kira-kira, karena core inflation (inflasi inti) bulan lalu mengarah ke situ. Jadi bulan lalu 2,67 persen, tambah 0,2 persen jadi 2,8 persenan. Tambah nanti sebulan lagi ya masih 3,1 persen," ujar Darmin di Gedung Bank Indonesia (BI), Senin (4/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati begitu, Darmin bilang, pemerintah tetap mewaspadai peningkatan inflasi pada akhir tahun dari sisi gejolak pangan (volatile foods). Sebab, pada akhir tahun biasanya ada peningkatan kebutuhan pangan masyarakat.
Selain itu, khusus pada akhir tahun ini, ada perubahan cuaca yang cukup ekstrim, sehingga dikhawatirkan mempengaruhi hasil panen petani dan tingkat kecukupan pangan bagi masyarakat.
"Hal yang kami tidak tahu pada musim ini, apakah ada volatile foods? Ya sebetulnya sih cuaca tidak jelek, tapi juga ada soal hama," terangnya.
Adapun pada pagi ini, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi bulanan November sebesar 0,2 persen, inflasi tahun kalender 2,87 persen, dan inflasi tahunan 3,3 persen.
Inflasi tersebut dipengaruhi oleh inflasi kelompok bahan pangan sebesar 0,37 persen dan memberi andil 0,09 persen. "Cabai berikan andil untuk inflasi 0,06 persen, beras 0,03 persen andilnya, dan bawang merah 0,02 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto.
Selain itu, ada pula pengaruh inflasi dari kelompok makanan jadi, minuman rokok, dan tembakau karena adanya kenaikan harga mie dan rokok kretek filter. Lalu, dipengaruhi pula oleh inflasi kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan kenaikan harga bensin jenis Pertamax.
(lav/bir)