Jaya Ancol Dapat Dana Segar dari Bank Mandiri Rp200 Miliar

Lavinda | CNN Indonesia
Senin, 04 Des 2017 18:09 WIB
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) memperoleh fasilitas pinjaman senilai Rp200 miliar dari PT Bank Mandiri (Persero).
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) memperoleh fasilitas pinjaman senilai Rp200 miliar dari PT Bank Mandiri (Persero). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) memperoleh fasilitas pinjaman senilai Rp200 miliar dari PT Bank Mandiri (Persero). Proses transaksi itu ditegaskan dalam penandatanganan perjanjian kerja sama antara kedua pihak.

Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk C. Paul Tehusijarana menyampaikan fasilitas pinjaman akan digunakan untuk pembiayaan belanja modal serta modal operasional kerja perseroan.

"Dana akan digunakan untuk pembiayaan capex (capital expenditure) dan modal kerja perusahaan," ungkap Paul dalam keterangan tertulis di keterbukaan informasi, Senin (4/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun dalam keterbukaan sebelumnya, perseroan mengaku menggunakan dana pinjaman Bank Mandiri untuk membayar bunga ke-20 sekaligus melunasi pokok obligasi II seri B Jaya Ancol Tahun 2012 seri B senilai Rp204,2 miliar. Adapu, kupon obligasi tersebut tercatat 7,75-8,7 persen dengan tenor lima tahun.

Sebagai informasi, Jaya Ancol telah membukukan pendapatan usaha sebesar Rp871,6 miliar hingga September 2017, atau hanya naik tipis 0,97 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp863,2 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, komposisi pendapatan terdiri dari pendapatan real estate Rp19,17 miliar, pendapatan tiket 627,73 miliar, pendapatan hotel dan restoran Rp44,83 miliar, serta pendapatan usaha lainnya Rp181 miliar.

Sebanyak 72 persen pendapatan usaha perseroan dari tiket, terutama tiket wahana wisata antara lain, Wahana Dunia Fantasi, Atlantis, Gelanggang Samudera, Taman dan Pantai, Sea World dan Ecopark.

Alhasil, Badan Usaha Milik Daerah itu membukukan laba bersih senilai Rp159,27 miliar hingga September 2017, atau tumbuh 40 persen dari posisi Rp113,69 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

(lav/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER