Obligasi Rp5 Triliun Bank Mandiri Berkupon Hingga 8,9%

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Rabu, 24 Agu 2016 16:10 WIB
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I ini diterbitkan dalam tiga seri dengan jangka waktu dan besaran kupon yang berbeda-beda.
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I ini diterbitkan dalam tiga seri dengan jangka waktu dan besaran kupon yang berbeda-beda. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri Tbk berencana merilis surat utang (obligasi) dengan target indikatif mencapai Rp5 triliun dalam penawaran umum berkelanjutan (PUB) tahap I yang diterbitkan dalam tiga seri untuk membayar utang dan menggenjot penyaluran kredit.

Tiga seri dalam Obligasi Berkelanjutan I Tahap I ini antara lain, Seri A dengan tenor 5 tahun dengan kisaran kupon 7,75-8,25 persen, Seri B 7 tahun dengan kisaran kupon 8,15-8,65 persen dan seri C bertenor 10 tahun dengan kisaran kupon 8,40-8,90 persen.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, penerbitan obligasi ini juga dimaksudkan dalam rangka diversifikasi pendanaan Bank Mandiri untuk memenuhi dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penerbitan obligasi berkelanjutan ini akan mendukung Bank Mandiri untuk dapat memberikan pembiayaan jangka panjang 5 sampai dengan 10 tahun sesuai dengan kebutuhan pembiayaan infrastuktur dan perumahan yang lebih panjang” ungkap Kartika dalam paparan publik atas rencana penerbitan obligasi berkelanjutan I tersebut, Rabu (28/8).

Direktur Finance dan Treasury Bank Mandiri Pahala N Mansury mengungkapkan pertumbuhan permintaan kredit yang berasal dari sektor infrastruktur meningkat cukup signifikan belakangan ini.

Pahala mengatakan, hingga akhir Juni lalu, permintaan kredit infrastruktur bank berlogo pita emas itu tumbuh 20 persen jika dibanding semester I tahun lalu. Oleh sebab itu perseroan membutuhkan sumber dana dengan tenor yang cukup panjang untuk membiayai sektor tersebut.

"Memang, sektor yang paling tinggi saat ini adalah infrastruktur. Di samping itu kami juga melihat tingginya permintaan di sektor perumahan. Sektor-sektor ini membutuhkan pembiayaan dengan tenor 10-15 tahun," jelas Pahala.

Selain untuk ekspansi kredit, penerbitan obligasi juga diperlukan untuk membayar obligasi subordinasi sebelumnya senilai Rp3,5 triliun yang jatuh tempo akhir tahun mendatang.

"Meskipun likuiditas kami masih sangat baik, tetapi dengan jatuh temponya obligasi tersebut, kami rasa perlu untuk tetap memiliki obligasi yang masih oustanding dan masih bisa diserap oleh pasar," jelasnya.

Rencananya, penawaran awal Obligasi Berkelanjutan I tahap I ini akan dimulai pada 24 Agustus hingga 7 September 2016, dengan penawaran umum diperkirakan pada 23-27 September 2016 dan diperkirakan tanggal efektif pada 21 September 2016. Sementara penjatahan direncanakan pada 28 September 2016.

"Kondisi market sedang bagus-bagusnya. Ada tren suku bunga sudah menurun, aliran dana masuk cukup besar, dan ini semua dapat mendorong kami untuk menerbitkan obligasi," jelas Pahala. (gir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER