Harga Minyak Akan Meroket Usai Sikap Trump Terkait Yerusalem

Bimo Wiwoho | CNN Indonesia
Jumat, 08 Des 2017 14:42 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkhawatirkan pernyataan Trump terkait Yerusalem sebagai ibukota Israel akan menambah ketegangan Israel dan Palestina.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkhawatirkan pernyataan Trump terkait Yerusalem sebagai ibukota Israel akan menambah ketegangan Israel dan Palestina. (REUTERS/Sergei Karpukhin).
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, harga minyak dunia akan meroket akibat pernyataan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengaku Yerusalem sebagai ibukota Israel. Pernyataan tersebut ditengarai akan menambah alot konflik antara Israel dan Palestina.

“Kalau terjadi konflik besar lagi, pasti harga minyak naik atau perdagangan menurun,” ujarnya di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Jumat (8/12).

Akibat dari konflik tersebut, JK memastikan akan ada dampak terhadap perekonomian nasional. Namun demikian, ia tidak merinci sejauh apa dampak yang dimaksud.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ya, tentu saja ada. Pasti ada efek tidak langsung,” terang JK.

JK menyayangkan sikap Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Menurut dia, banyak pihak yang juga tidak setuju dengan sikap Presiden AS tersebut karena dapat menerbitkan konflik di kawasan Timur Tengah. Hubungan antara Israel dan Palestina pun kembali menegang.

“Ya, tentu semua menyesalkan itu,” imbuh dia.

Ke depannya, JK mengatakan, pemerintah Indonesia akan duduk bersama dengan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI. Mereka akan membahas sikap Trump terkait pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel dan upaya pemindahan kedutaan besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

“Ya kan Presiden (Joko Widodo) akan hadir,” ucap JK.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel pada Rabu (6/12) waktu setempat atau Kamis (7/12) waktu Indonesia di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat.

Pada kesempatan yang sama, Trump juga menyatakan bakal memindahkan kedutaan besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Di samping itu, Trump juga menegaskan kembali kepada publik bahwa Amerika Serikat mendukung status quo situs suci Bukit Kuil atau Haram al-Sharif.

“Yerusalem kini, dan harus terus menjadi tempat dimana warga Yahudi berdoa di Tembok Barat, umat Kristiani melintasi Jalan Salib, dan umat Muslim beribadah di Masjid Al-Aqsa,” tutur Trump dalam pernyataan kontroversialnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER