Bukit Asam Stock Split, Saham Dibanderol Rp2.240

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Kamis, 14 Des 2017 15:47 WIB
Stock split diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham, memperluas distribusi kepemilikan saham dengan menjangkau berbagai lapisan investor.
Stock split diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham, memperluas distribusi kepemilikan saham dengan menjangkau berbagai lapisan investor. (Dok. PT Bukit Asam Tbk).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) resmi melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) di Bursa Efek Indonesia. Kini, harga saham perseroan dibanderol Rp2.240 per saham atau 1:5 dibandingkan harga sebelumnya, yakni Rp11.200 per saham.

Pada 23 Desember 2002 silam, perseroan mencatatkan sahamnya sebesar Rp575 per saham. Seiring berjalan waktu, perseroan sukses membawa harga tertingginya hingga Rp24.900 per saham, yaitu pada 4 Januari 2011 lalu.

Setelah stock split, pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (14/12), harga saham PTBA menguat 1,33 persen menjadi Rp2.270 per saham. 

Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin berharap, stock split dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham, memperluas distribusi kepemilikan saham dengan menjangkau berbagai lapisan investor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dengan stock split, juga untuk mendukung program Yuk Nabung Saham,” ujarnya, mengutip Antara, Kamis (14/12).

Aksi korporasi perseroan ini sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 November 2017 lalu. 

Terkait belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan, perseroan mengakui menganggarkan Rp6,5 triliun. 

Kebutuhan pendanaan belanja modal tersebut akan dipenuhi dari rencana perseroan menerbitkan surat utang (obligasi) pada kuartal pertama tahun depan.

"Kalau pun kami harus menerbitkan obligasi, akan dimulai persiapannya awal-awal kuartal pertama, agar bisa finalisasi di semester kedua," terang Arviyan. (antara/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER