Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menargetkan dapat meraup penjualan sebesar Rp3,3 dari penjualan properti berkonsep
Transit Oriented Development (TOD) yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan. Seluruh TOD yang dibangun oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini bakal berdekatan dan terintegrasi dengan stasiun-stasiun
Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek).
Direktur Operasional II Adhi Karya Budi Saddewa Soediro menjelaskan, angka itu meningkat Rp2 triliun dari target penjualan proyek TOD tahun ini sebesar Rp1,3 triliun.
"Karena kan tahun depan akan semakin banyak lagi
tower-tower yang akan dibangun," ucap Budi, Selasa (19/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, total penjualan yang sudah diraih oleh Adhi Karya dari proyek properti dekat LRT ini mencapai sekitar Rp1,1 triliun. Mayoritas penjualan berasal dari TOD di Bekasi Timur, di mana dua tower apartemen telah terbangun.
"Jadi masih kurang Rp200 miliar lagi untuk mencapai target," jelasnya.
Hingga saat ini, Adhi Karya mengaku telah membangun TOD di beberapa titik, seperti Bekasi Timur, Bekasi Barat, Jati Cempaka, dan Ciracas. Sementara itu, dalam waktu dekat, perusahaan juga akan memulai pembangunan di dekat stasiun Cikunir 2.
"Kemudian, sedang proses izin ada di Cikunir 1," imbuh Budi.
Seluruh progres pembangunan di masing-masing titik tercatat baru sekitar 10 hingga 20 persen, sedangkan khusus Bekasi Timur telah mencapai 30 persen.
"Bekasi Timur sudah 30 persen, tapi yang lainnya baru mulai pondasi," tutur Budi.
Selanjutnya, perusahaan rencananya masih akan membangun TOD di Cibubur dan Cawang pada tahun depan. Budi mengklaim, kebutuhan pendanaan untuk proyek TOD bakal dipenuhi dari kas internal dan perbankan.
"Mayoritas internal, dana pinjaman nanti seiring dengan pinjaman perbankan," papar Budi.
Sementara itu, Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengungkapkan, pihaknya akan mendapatkan pinjaman dana dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp2,8 triliun untuk membangun TOD maupun LRT Jabodebek.
Bila sesuai rencana, dana itu akan cair sebelum pergantian tahun ke 2018 atau bulan ini. Sementara itu, pendapatan proyek properti dekat LRT ini juga akan dibagi kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk investasi LRT.
"Angka pembagiannya sendiri masih dikaji, tapi TOD kami yang bangun," ujar Budi.
(agi)