Jakarta, CNN Indonesia -- PT Hutama Karya (Persero) menargetkan dapat mengantongi dana segar sebesar Rp4,5 triliun dari sekuritisasi aset untuk memenuhi kebutuhan biaya pembangunan tol Pekanbaru-Dumai.
Dalam hal ini, perusahaan akan menggunakan jalan tol akses Tanjung Priok sebagai aset yang akan disekuritisasi.
Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra menjelaskan, sekuritisasi ini bakal dilakukan paling lambat semester I tahun depan agar proses konstruksi bisa segera dirampungkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target semester I tahun 2018 harus sudah ada untuk porsi ekuitas, jadi pembangunan jalan," ucap Putra, Rabu (27/12).
Perusahaan yang sahamnya dimiliki 100 persen oleh pemerintah ini membutuhkan ekuitas sebesar Rp7,5 triliun untuk membangun ruas tol Pekanbaru-Dumai. Pasalnya, total dana yang dibutuhkan dalam proyek tersebut sekitar Rp16 triliun.
"Jadi sekuritisasi aset itu belum cukup, kami masih harus cari lagi Rp3 triliun," terang Putra.
Sementara itu, Direktur Keuangan Hutama Karya Anis Anjayani mengatakan, sekuritisasi ini masih perlu menunggu tol akses Tanjung Priok ini beroperasi terlebih dahulu.
"Kami utamakan operasional tol akses Tanjung Priok dulu, Januari itu baru akan beroperasi," tutur Anis.
Kemudian, kekurangan dana untuk menutup kebutuhan ekuitas sebesar Rp3 triliun sendiri akan dipenuhi secara bertahap. Namun, manajemen belum dapat memastikan asal sumber dana tersebut.
"Belum, kan belum selesai tahun depan juga, kami pendanaan bertahap dan dana yang ada kami gunakan sambil mencari," pungkas dia.
(lav)