Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan berharap tingkat suku bunga kredit sindikasi untuk proyek Light Rail Transit Jakarta Bogor Depok Bekasi (LRT Jabodebek) yang kini berada di level 8,25 persen bisa menyusut setidaknya dalam empat tahun ke depan.
"Sekarang kan suku bunganya 8,25 persen, kalau bisa nanti bunganya lebih rendah lagi," kata Luhut, Jumat (29/12).
Bila suku bunga yang diberikan oleh perbankan lebih rendah, maka otomatis subsidi yang diberikan pemerintah untuk proyek LRT juga bisa semakin turun.
Seperti diketahui, PT Kereta Api Indonesia (KAI) baru saja meneken perjanjian fasilitas kredit bersama 12 perbankan dan perusahaan pembiayaan infrastruktur sebesar Rp19,25 triliun guna membiayai pembangunan LRT Jabodebek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jangka waktu pembayaran kredit sindikasi ini mencapai 18 tahun. Pemerintah juga telah menjamin pinjaman utang KAI dan memberikan subsidi sebesar 50 persen untuk penjualan tiket LRT.
"(Subsidi) hampir Rp2 triliun (satu tahun), tapi tidak fix (tetap) Rp2 triliun. Kami yakin akan pupus karena jumlah penumpang akan naik," terang Luhut.
Dengan demikian, tiket LRT akan dijual dengan harga Rp12 ribu dari semula yang mencapai Rp24 ribu. Jumlah subsidi pun akan disesuaikan dengan pertumbuhan jumlah penumpang nantinya.
"Kami hitung penumpang sekitar 200 ribu per hari, angka ini bisa naik dalam 10 tahun ke depan sampai 474 ribu penumpang," pungkas Luhut.
Adapun, Direktur Keuangan KAI, Didik Hartantyo menjelaskan, pihaknya telah melakukan perjanjian selama tiga tahun terkait penetapan suku bunga 8,25 persen.
Kemudian, pencairan dana akan dilakukan setelah dana yang diberikan pemerintah untuk proyek LRT Jabedebek melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) telah habis.
Pemerintah telah memberikan suntikan dana sebesar Rp7,6 triliun kepada KAI. Nantinya, KAI akan membayar PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebagai kontraktor dari proyek LRT Jabedebek.
"Kalau nanti pembayaran ke Adhi Karya kan sampai September 2018, kami ajukan sekarang, nanti baru ajukan lagi sampai Desember. Pembayaran Adhi Karya secara triwulan," jelas Didik.
(lav/bir)