Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mengaku bakal memberikan subsidi bagi tiket kereta api ringan
(Light Rapid Transit/LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) hingga 12 tahun ke depan. Tiket LRT yang seharusnya berkisar antara Rp24 ribu hingga Rp25 ribu, rencananya ditetapkan hanya sebesar Rp12 ribu di tahun pertama operasionalnya.
"Jadi, subsidi diberikan lewat tarif. Kami perkirakan tarif (LRT Jabodebek) itu sebenarnya sesuai FS
(Feasibilty Study) adalah Rp24 ribu hingga Rp25 ribu, tapi kami tetapkan Rp12 ribu," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Selasa (19/12).
Dia memperkirakan subsidi yang bakal diberikan pemerintah untuk tiket tersebut berkisar Rp1 triliun hingga Rp1,2 triliun per tahun. Adapun total subsidi tiket selama 12 tahun, diperkirakan mencapai Rp14 triliun.
Kendati ditetapkan di awal Rp12 ribu, Budi sebelumnya menjelaskan, harga tiket LRT Jabodebek bakal naik sekitar 5 persen setiap tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek LRT Jabodebek rencananya bakal beroperasi pada akhir tahun 2019. Nilai proyeknya mencapai Rp29,9 triliun.
Selain subsidi tiket, pemerintah juga memberikan bantuan dana untuk pembangunan proyek strategis Presiden Joko Widodo ini melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada dua BUMN, PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Adhi Karya Tbk. PMN diberikan kepada KAI sebesar Rp7,6 triliun, sedangkan untuk Adhi Karya sebesar Rp1,4 triliun.
Dengan demikian, total uang negara yang bakal mengalir ke proyek LRT diperkirakan mencapai Rp23 triliun.
(agi)