Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan, jalan Trans Papua sepanjang 4.330 km yang berada di Provinsi Papua Barat dan Papua sudah tembus seluruhnya pada 2019 mendatang. Saat ini jalan yang belum tembus mencapai sepanjang 171,7 km.
“Pembangunan Jalan Trans Papua terus dilanjutkan dan ditargetkan tahun 2019 bisa tersambung seluruhnya,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Senin (8/1).
Meski tidak seluruhnya beraspal, terbukanya jalan terutama di daerah pegunungan Papua diharapkan akan membuka keterisoliran dan menurunkan harga barang-barang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, pembangunan jalan dan jembatan di Papua tidak dilakukan berdasarkan tingkat kelayakan finansial jalan, tetapi dalam konteks menjaga kesatuan NKRI.
Adapun saat ini, pihaknya telah menandatangani dua kontrak pekerjaan konstruksi dan dua pekerjaan pengawasan senilai Rp 199,48 miliar guna melakukan percepatan pembangunan.
“Seluruh pekerjaan ini merupakan paket
multiyears contract 2017-2018,” terang Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan (BBPJN XVIII Jayapura) Osman Harianto Marbun.
Kontrak yang ditandatangani adalah penggantian Jembatan Kali Kabur 3 Tahap II sepanjang 260 meter. Awalnya, jembatan tersebut merupakan jembatan kayu, diganti dengan jembatan rangka baja ditambah girder komposit.
Penggantian tersebut dilakukan karena jembatan kayu yang ada sudah lapuk serta meningkatkan kemantapan fungsi Trans Papua segmen Dekai - Seredala - Oksibil. Kontraktor pekerjaan ini PT Simaka dengan nilai kontrak Rp84,4 miliar,
Selain itu, ditandatangani pula kontrak pembangunan jalan perbatasan yakni ruas Oksibil-Towe Hitam sepanjang 5,5 km dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya senilai Rp 108,56 miliar. Kementerian PUPR secara bertahap membangun jalan perbatasan Papua sepanjang 1098,24 km dari Jayapura hingga Merauke, di mana saat ini sudah tembus 889,3 km dan belum tembus 208,94 km.
Ruas yang belum tembus tersebut berada pada segmen Oksibil-Towe Hitam yang masih berupa hutan.
Sementara untuk paket pengawasan yang ditandatangani adalah pekerjaan pengawasan teknis pembangunan jalan Oksibil-Towe Hitam dengan penyedia jasa PT Cakra Buana-Total Mandiri-PT Portal Engineering Perkasa senilai Rp3,17 miliar dan paket pengawasan teknis penggantian jembatan Kali Kabur 3 senilai Rp3,35 miliar.
Pada tahun 2017, Kementerian PUPR melalui BBPJN XVIII telah melakukan penanganan terhadap kerusakan jalan perbatasan ruas Oksibil ke Merauke sepanjang 688 km. Beberapa titik yang sebelumnya tanah dan sulit dilintasi saat musim hujan seperti ruas Tanah Merah-Getentiri, Getentiri-Batas Kab. Merauke/Boven Digul, Boven Digul-Muting kini sudah beraspal.
Tantangan dalam pembangunan jalan di Papua disamping kondisi cuaca dan alamnya yang masih berupa hutan, adalah ketiadaan batu-batuan. Oleh karenanya batu-batuan harus didatangkan dari Palu atau menggunakan campuran tanah dan semen
(soil cement). (agi)