Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengawali pekan kedua Januari 2018 ini dengan berlari pagi bersama Menteri BUMN Rini Soemarno di kawasan monas, Jakarta Pusat. Selama berolahraga, keduanya membahas progres pembangunan beberapa proyek infrastruktur di Jakarta.
Rini pun menyebut, pihaknya akan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI demi mempercepat pembangunan-pembangunan infrastruktur di Jakarta.
"Salah satunya yang paling kami utamakan, kami membicarakan mengenai transportasi. Terutama mengenai pembangunan stasiun,” kata Rini, setelah keduanya melakukan rapat tertutup sambil bersantap pagi di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, Senin (8/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya membahas proyek infrastruktur itu sendiri, keduanya juga membahas pembangunan properti di dekat proyek infrastruktur, khususnya stasiun kereta api atau
transit oreiented develpement (TOD).“Iya jadi sampai pada titik, bagaimana kami bisa membangun stasiun-stasiun ini menjadi
mix use dalam arti bisa ada perumahan untuk masyarakat berpendapatan rendah, bisa ada daerah untuk UKM, lapak area untuk penjualan UKM itu bisa kembangkan bersama," jelas Rini
Senada dengan Rini, Sandi menjelaskan, kerja sama antara Pempov DKI, BUMD Jakarta, dan Kementerian BUMN akan terus didorong untuk merealisasikan proyek yang menjadi prioritas pembangunan di ibu kota.
“Tadi sempat bahas, misalnya, bagaimana mengintegrasikan Stasiun Gambir dan Stasiun Juanda, bagaimana mengakselerasi pembangunan di stasiun Tanah Abang, di Stasiun Manggarai, di Stasiun Senen, di Stasiun Jatibaru. Itu semua prioritas kami," terang Sandi.
Sandi pun menjelaskan, beberapa proyek yang dia bicarakan bersama Rini sebagian besar akan menggunakan konsep TOD. Dengan demikian, menurut dia, proyek tersebut tak hanya berpusat pada pembangunan infrastruktur semata.
“Ya selain bantu konektivitas warga Jakarta, proyek pembangunan infrastruktur juga akan memprioritaskan pada penciptaan lapangan kerja, penyediaan rumah terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah, dan pergerakan ekonomi akar rumput melalui UMKM,” terangnya.
(agi)