Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo berpendapat, penyelesaian pembangunan infrastruktur di Indonesia hanya masalah niat. Salah satunya tercermin dari jalan tol Solo-Ngawi sepanjang 90,27 kilometer yang akhirnya telah beroperasi pada 2017 lalu.
Pembangunan jalan tol ini sempat terhenti bertahun-tahun karena permasalahan pembebasan lahan.
“Sekarang rampung semuanya. Kalau punya niat dan tidak didasari kepentingan akan rampung,” ujar Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agraria dan Tata Ruang di Grand Sahid Hotel, Rabu (10/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menyatakan, tol di Indonesia akan bertambah 1800 kilometer dalam lima tahun terakhir. Namun ia menilai jumlah itu masih sangat sedikit dan tertinggal dengan negara tetangga.
Ia mencontohkan Tiongkok yang bisa membangun 4000-5000 kilometer jalan tol dalam setahun. “Kita ini negara besar kalau tidak dikejar, ditinggal negara lain,” tuturnya.
Oleh sebab itu, ia menginstruksikan Sofyan untuk fokus membantu merealisasikan program strategis nasional pemerintah, terutama sektor infrastruktur. Sebab, hal itu berdampak langsung dalam menurunkan biaya logistik dan daya saing.
Pembebasan lahan menjadi salah satu yang selalu disoroti pemerintah bahkan investor. Ke depan, Jokowi menghendaki hal ini tak lagi menghambat pembangunan.
“Payung hukum sudah ada. Sekarang tinggal kecepatan penanganan di lapangan,” kata mantan Wali Kota Solo ini.
(lav)