Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan seluruh menteri dan kepala lembaga bekerja cepat sejak awal tahun, dan merealisasikan rencana yang telah dirancang pemerintah.
“DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) sudah saya serahkan akhir 2017. Saya minta seluruh kementerian/lembaga segera eksekusi. Kebiasaan lama harus dibuang,” ujar Jokowi di Istana Negara, Rabu (3/1).
Dalam sidang kabinet paripurna, Jokowi menyatakan, hal itu harus segera dilakukan agar tahun ini pemerintah dapat mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial masyarakat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tingkat kemiskinan Indonesia per September 2017 (26,58 juta orang) turun menjadi 10,12 persen bila dibandingkan Maret 2017 yakni 27,77 juta orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tahun 2018 adalah tahun politik. Saya minta fokus bekerja meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengatasi ketimpangan, dan menurunkan angka kemiskinan,” tutur mantan Wali Kota Solo ini.
Pekerjaan rumah, kata Jokowi, masih banyak yang belum diselesaikan seperti menekan inflasi, menjaga stabilitas harga bahan pokok, program beras sejahtera, dan pangan non-tunai.
Ia juga menyoroti 20 persen dana desa yang sudah dapat dicairkan bulan ini. Pencairan harus beriringan dengan pengeksekusian cash for work atau padat karya di Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Pertanian, dan Perikanan.
Di sisi lain, ia juga mengingatkan agar peningkatan investasi dan sumber daya manusia terutama anak muda harus tetap menjadi fokus.
Pelatihan dan pendidikan diyakini mampu memperbaiki piramida kualifikasi tenaga kerja Indonesia.
“Bonus demografi harus digunakan sebagai kekuatan dan peluang melalui pendidikan dan pelatihan vokasi sejak 2017,” katanya.
(lav/bir)