Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II mengklaim pihaknya akan melakukan standarisasi operasional bisnis terlebih dahulu bersama Pelindo I, III, dan IV sebelum holding kemaritiman terbentuk.
Direktur Utama Pelindo II, Elvyn Gani Masassya menjelaskan, standarisasi operasional bisnis di Pelindo II sudah dilakukan. Namun, hal ini belum secara menyeluruh bersama Pelindo lainnya.
"Itu antara Direktur Utama sudah punya kesepakatan mengenai itu, di Manado tahun kemarin kami ada kesepakatan untuk standarisasi," ungkap Elvyn, dikutip Kamis (11/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, keempat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut juga memutuskan untuk menggabungkan atau merger entitas usaha yang berada di satu sektor bisnis yang sama. Dengan demikian, Elvyn berharap penggabungan ini bisa membuat lingkup bisnis anak usaha lebih besar lagi.
"Sekarang kan di area masing-masing Pelindo, setelah digabung jadi lingkupnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," papar Elvyn.
Setelah penggabungan usaha dilakukan, nantinya Pelindo secara keseluruhan akan menghitung valuasi untuk menentukan kepemilikan saham dari penggabungan usaha tersebut.
"Harapannya 2018 selesai semua," jelas Elvyn.
Sebelumnya, khusus untuk Pelindo II sendiri memiliki rencana untuk membawa dua anak usahanya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Dua anak usaha tersebut, yakni PT Indonesia Kendaraan Terminal (Persero) dan PT Pelabuhan Tanjung Priok (Persero).
"Kami rencanakan semester I 2018 itu terminal untuk kendaraan, karena pasarnya bagus dan tumbuh terus selama beberapa tahun terakhir," ujar Elvyn.
Selanjutnya, Pelabuhan Tanjung Priok bisa menyusul pada semester II 2018. Elvyn berharap proses penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dua anak usahanya bisa meraup dana segar hingga Rp2 triliun.
(gir)