Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada hari ini, Senin (15/1), karena pelaku pasar bakal marak melakukan aksi ambil untung (profit taking).
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere, IHSG akan terkonsololidasi selama satu pekan ini akibat penguatan yang terjadi pekan lalu.
"Ini konsolidasi dari kenaikan sebelumnya. Untuk fundamental sendiri tidak terlalu menggerakan IHSG sehari-hari," papar Nico kepada CNNIndonesia.com, dikutip Senin (15/1).
Dengan demikian, Nico menyebut, IHSG bakal bergerak dalam rentang support 6.290 dan resistance 6.420 sepanjang pekan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi masih bisa terkoreksi lebih lanjut, ini murni teknikal," ucap Nico.
Di sisi lain, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas, Kevin Juido Hutabarat berpendapat, pergerakan IHSG bergantung dari rilis data ekspor dan impor bulan Desember 2017 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
"Jika hasilnya bagus bisa membuat IHSG bertahan, tapi kalau hasilnya tidak sesuai pasar maka IHSG akan turun," ucap Kevin.
Namun, ia tak menampik jika potensi aksi ambil untung pelaku pasar begitu tinggi pada pekan ini karena IHSG sudah terlalu tinggi.
"Jadi untuk hari Senin
support-nya di level 6.337 kemudian
resistance-nya di level 6.411," ungkap Kevin.
Sebagai informasi, sepanjang pekan lalu IHSG naik tipis 0,26 persen ke level 6.370. Penguatan ini mendorong nilai kapitalisasi pasar menanjak 0,21 persen menjadi Rp7.075 triliun.
Kondisi yang terjadi di dalam negeri sejalan dengan pergerakan bursa saham Wall Street akhir pekan lalu. Bila dirinci, Dow Jones naik 0,89 persen, S&P500 menguat 0,67 persen, dan Nasdaq Composite tumbuh 0,68 persen.
(lav)