Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk memperoleh pinjaman sindikasi sebesar Rp1 triliun yang berasal dari empat pihak untuk menggarap proyek tol Salatiga-Kartasura.
Sekretaris Perusahaan Waskita Karya, Shastia Hadiarti mengatakan perseroan mendapat fasilitas kredit sebesar Rp1 triliun yang merupakan sindikasi dari beberapa pihak.
Para kreditur tersebut adalah PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, Cabang Jakarta selaku
Join Mandated Lead Arranger and Bookrunner.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha utama perseroan dalam rangka pembangunan jalan tol Salatiga-Kartasura," ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/1).
Ia menjelaskan, sehubungan dengan kebutuhan pendanaan pada pembangunan ruas jalan tol tersebut, sehingga apabila transaksi tersebut tidak dilakukan dapat berpengaruh secara langsung terhadap perseroan sebagai kontraktor pada proyek pembangunan jalan tol tersebut.
Sebelumnya, Waskita Karya juga telah mendapatkan kucuran kredit sindikasi sebesar Rp5,1 triliun sebagai modal kerja membangun jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated, yang telah dibangun sejak kuartal II 2017.
Waskita Karya mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp55 triliun hingga akhir 2017. Angka tersebut turun dari nilai kontrak baru pada tahun lalu Rp69,97 triliun.
Penurunan tersebut terjadi karena beberapa penandatanganan kontrak baru yang direncanakan akan dilakukan tahun ini tidak berjalan sesuai dengan target.
Beberapa penandatangan kontrak baru yang meleset dari target tersebut terdiri atas jalan tol Pasuruan-Probolinggo-Banyuwangi, Jakarta-Cikampek II, dan Tebing Tinggi-Kuala Tanjung-Parapat dengan total panjang jalan tol mencapai 400 kilometer.
Pada tahun ini, Waskita Karya menargetkan nilai kontrak baru Rp70 triliun. Targetnya, sebesar Rp41,7 triliun diantaranya merupakan nilai kontrak baru untuk proyek jalan tol. Sementara sisanya terdiri atas proyek light rail transit Jakarta, transmisi listrik, kereta api, gedung, sipil, dan beton pracetak.
(bir)