Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, peredaran narkoba dapat mempengaruhi daya beli masyarakat. Menurut Ani, sapaan akrabnya, penjualan narkoba adalah ekonomi bawah tanah (underground economy) ilegal sehingga tidak terdata oleh pemerintah.
"Dia (narkoba) jelas menggerus daya beli masyarakat. Mereka membeli barang-barang ini yang kemudian transaksinya tidak terekam," ujar Sri Mulyani dalam acara Konferensi Pers di Gedung Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DJBC), Jakarta Jumat (19/1).
Ia menambahkan, transaksi jual-beli narkoba sebetulnya mempunyai nilai ekonomi, hanya saja tidak terekam oleh pemerintah. Sehingga, dapat mempengaruhi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Ani menilai narkoba juga dapat merusak generasi muda yang akan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan. Pasalnya, generasi muda yang terkena narkoba tersebut akan menjadi tidak produktif dan justru menjadi beban bagi negara.
"Kalau ada generasi muda yang seharusnya produktif, inovatif, yang harusnya menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia tapi dia dirusak oleh narkoba, maka ia pemuda yang justru menjadi beban," papar Ani.
Ani pun menyebutkan, saat ini Indonesia telah menjadi target pasar narkoba. Hal itu salah satunya karena meningkatnya ekonomi masyarakat. Dengan meningkatnya ekonomi masyarakat, maka kebutuhan hiburan (leisure) pun meningkat.
"Kelas menengahnya meningkat, dan masyarakatnya dalam hal ini memenuhi kebutuhan konsumsi yang sifatnya leisure atau bersenang-senang. Itu menjadi salah satu target yang dianggap sangat luar biasa," papar Ani.
Ia pun mengungkapkan, frekuensi penyelundupan narkoba dan psikotropika semakin meningkat. Pada tahun 2017, DJBC bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) telah melakukan penindakan kasus narkoba sebanyak 325 meningkat dari tahun 2016 yang hanya 286.
Sementara, jumlah narkoba yang disita di tahun 2017 sebanyak 2.132 kg meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 1.169 kg.
"Untuk Januari saja, kami sudah melakukan 30 penindakan, dengan jumlah yang sudah disita adalah 120,7 kg," terang Ani.
(gir)