PP Presisi Estimasi Pendapatan 2017 Capai Rp1,8 Triliun

Lavinda | CNN Indonesia
Senin, 22 Jan 2018 18:56 WIB
PT PP Presisi Tbk, anak usaha PT PP Tbk bidang konstruksi berbasis alat berat mengestimasi pendapatan sepanjang 2017 sebesar Rp1,8 triliun.
PT PP Presisi Tbk, anak usaha PT PP Tbk bidang konstruksi berbasis alat berat mengestimasi pendapatan sepanjang 2017 sebesar Rp1,8 triliun. (www.pt-pp.com).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PP Presisi Tbk, anak usaha PT PP Tbk bidang konstruksi berbasis alat berat mengestimasi pendapatan sepanjang 2017 sebesar Rp1,8 triliun atau meningkat 389 persen dari raihan periode yang sama tahun sebelumnya hanya Rp371,2 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan nonaudit perseroan, pendapatan pekerjaan sipil (civil work) berkontribusi hingga 78 persen dari total pendapatan 2017.

Dari sisi pertumbuhan, pendapatan civil work naik mencapai 10 kali lipat dari Rp122,7 miliar pada 2016 menjadi Rp1,4 triliun sampai akhir tahun lalu.

Dari sisi keuntungan, perseroan mengestimasi raihan laba bersih sepanjang 2017 sebesar Rp240 miliar. dengan EBITDA Rp570 miliar. Adapun, arus kas yang diperoleh dari operasional tercatat surplus Rp240 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan menjelaskan kinerja perseroan lebih detail setelah proses audit yang diharapkan selesai pada Februari ini," tutur Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso dalam keterangan tertulis, Senin (22/1)

Pada 2018, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp1,6 triliun. Angka itu lebih rendah dibandingkan realisasi belanja modal yang digunakan sepanjang tahun lalu yakni Rp1,7 triliun. Sebagian besar dana belanja modal masih akan digunakan untuk pembelian alat-alat berat penunjang pekerjaan sipil.

Nantinya, anggaran belanja modal tahun ini akan dipenuhi dari dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Selain itu, perseroan juga membuka peluang pembiayaan, seiring kemampuan leveraging perseroan yang cukup terbuka dengan net debt to equity berada pada level 0,17x hingga akhir 2017. (lav/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER