Jakarta, CNN Indonesia -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengantongi pendapatan dari pengoperasian tol dan usaha lain sebesar Rp6,8 triliun pada kuartal III 2017, atau hanya meningkat tipis 4,7 persen dibanding capaian periode yang sama tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk M. Agus Setiawan merinci, pendapatan dari pengoperasian jalan tol dilaporkan mencapai Rp6 triliun pada kuartal III 2017, atau hanya naik 2,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp5,9 triliun.
Sementara itu, pendapatan usaha lain perseroan tercatat Rp718,1 miliar atau naik sebesar 26,3 persen dari perolehan kuartal III 2016 sebesar Rp 568,6 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan capaian omzet tersebut, Jasa Marga berhasil membukukan total laba bersih sebesar Rp 1,9 triliun atau meningkat 41,4 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,3 triliun.
"Peningkatan laba bersih ditopang oleh peningkatan pendapatan tol dan usaha lain," tuturnya dalam keterangan tertulis, Jumat(24/11).
Seiring aktivitas investasi perusahaan infrastruktur pelat merah itu memperoleh EBITDA senilai Rp 3,9 triliun, atau tumbuh 5,32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan, Margin EBITDA tumbuh tipis 58,9% dari 58,5 persen.
Percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol, mampu mendongkrak nilai aset perusahaan yang kini menjadi Rp 68,7 miliar atau tumbuh 28,5 persen dari perolehan 2016 Rp 53,5 miliar.
"Faktor utama kenaikan aset berasal dari Hak Pengusahaan Jalan Tol yang mencapai Rp44,7 miliar dari sebelumnya Rp34,7 miliar atau naik 28,8 persen," ungkapnya.
Sampai November 2017, Jasa Marga telah menambah jalan tol operasi sepanjang 72 Km, sehingga kini totalnya menjadi total yang telah beroperasi menjadi 665,1 Km.
Ke depan, perseroan mengaku akan terus mendorong efisiensi biaya operasional, salah satunya dengan memberlakukan integrasi dan perubahan sistem transaksi untuk sejumlah ruas tol.
(lav/bir)