Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura I berambisi merampungkan proses pembebasan lahan untuk pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, paling lambat Maret 2018.
Seperti dikutip dari
Antara, juru bicara proyek pembangunan NYIA PT Angkasa Pura I Agus Pandu Purnama mengatakan, batas waktu harus dikejar karena masa berlaku izin penetapan lokasi pembangunan NYIA akan berakhir April mendatang.
"Pembebasan lahan harus sudah tuntas sebelum itu (April 2018), yakni paling tidak pada akhir Februari atau awal Maret 2018," katanya, Senin (5/2).
Ia mengatakan, dari 347 bidang, sudah 315 bidang yang diregistrasi di Pengadilan Negeri Wates untuk proses konsinyasi hingga 25 Januari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebanyak 285 bidang sudah putusan dan ganti ruginya sudah dibayarkan, serta 30 bidang masih proses sidang. Sedangkan 32 bidang belum registrasi di pengadilan," sambung Agus Pandu.
Dia menegaskan, pembayaran ganti rugi dititipkan di pengadilan karena adanya sengketa ahli waris dan penolakan bentuk ganti rugi.
Sebelumnya, Ombudsman RI menyarankan agar pengosongan lahan untuk Bandara NYIA dihentikan sementara karena dugaan maladministrasi dalam proses pembayaran ganti rugi melalui sistem konsinyasi.
Kepala Ombudsman Budhi Masthuri menyebutkan, AP I melakukan maladministrasi dalam proses pengosongan tanah, pembongkaran bangunan, serta pemutusan aliran listrik ke Daerah Kulon Progo, tempat bandara tersebut rencananya didirikan.
Meski telah memperoleh rekomendasi dari Ombudsman RI terkait pengosongan lahan untuk pembangunan NYIA, AP I tak menghentikan proses pembebasan lahan. Perseroan berdalih, pihaknya mengemban penugasan dari pemerintah sesuai Perpres Nomor 98 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandar Udara Baru di Kulonprogo.
Pelaksanaan pembersihan lahan sampai Jumat (2/2) dari 587,3 hektare sudah selesai sekitar 500 hektare atau 85,2 persen.
"Sampai saat ini masih ada sekitar 87 hektare atau sekitar 14,8 persen," katanya lagi.
(lav)