Singapura, CNN Indonesia -- Pemerintah tengah melirik beberapa lokasi untuk dijadikan kawasan industri penerbangan terpadu
(aerospace park), setelah memberikan izin pembangunan kawasan serupa di Bintan, Kepulauan Riau. Beberapa lokasi yang tengah dipertimbangkan, antara lain, Aceh, Kertajati, Makassar, dan Biak.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, pemerintah mempertimbangkan Aceh, Makassar, dan Biak karena kriterianya cocok untuk dijadikan kawasan industri.
"Misalnya Aceh, mereka katanya punya lahan yang cukup besar. Lalu, mereka juga dekat dengan Bangladesh dan India. Ini bisa memudahkan untuk garap pasar itu," ucap Rini di sela perhelatan Singapore Airshow 2018, Rabu (7/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Makassar dan Biak, menurut Rini, cukup potensial untuk mengembangkan industri pemeliharaan
(Maintenance, Repair, and Overhaul/MRO) pesawat. Dengan demikian, menurut Rini, pusat industri penerbangan dan pemeliharaannya nantinya juga akan berada di garis-garis terluar Indonesia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, Kertajati juga menjadi pertimbangan pemerintah, lantaran tengah dibangun bandar udara internasional.
"Ini juga berdasarkan inisiatif dari pemerintah Jawa Barat, untuk menjadikan Kertajati tidak hanya sebagai titik bandara baru, tapi juga bisa disertai dengan industri pendukungnya," ujar Putu, sapaan akrabnya kepada CNNIndonesia.com pada acara yang sama.
Kendati begitu, menurut Putu, penentuan lokasi baru untuk kawasan industri penerbangan terpadu masih terus dikaji oleh pemerintah.
Adapun saat ini, baru Bintan yang telah mendapat izin pembangunan kawasan industri tersebut. Persiapan pembangunan infrastruktur hingga masuknya pelaku industri ke kawasan tersebut pun diperkirakan baru rampung pada 2021 mendatang.
Pengembangan kawasan industri penerbangan terpadu yang dilakukan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri penunjang penerbangan, seperti pemeliharaan dan komponen pesawat. Industri tersebut diharapkan dapat tumbuh sebaik pertumbuhan jumlah penumpang yang mencapai 10 persen tahun lalu. Tahun lalu, industri komponen pesawat hanya tumbuh 5 persen.
(agi)