Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat secara terbatas pada hari ini, Senin (12/2), ditopang oleh bangkitnya bursa saham Wall Street akhir pekan lalu.
Kepala Riset Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan mengatakan, kenaikan laju bursa saham Wall Street pada Jumat (9/2) disebabkan penurunannya yang sudah cukup dalam pada perdagangan sebelumnya.
"Bursa saham Wall Street kan sempat turun hingga empat persen akibat pelaku pasar khawatir The Fed lebih agresif lebih agresif menaikan suku bunga," terang Alfred kepada
CNNIndonesia.com, Senin (12/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus akhir pekan lalu, Dow Jones tercatat naik 1,38 persen, S&P500 naik 1,49 persen, dan Nasdaq Composite naik 1,44 persen.
Kendati bursa saham global telah bangkit, tetapi IHSG tak memiliki cukup banyak sentimen positif dari dalam negeri. Untuk itu, Alfred menyebut IHSG hanya akan menguat secara terbatas.
"Sentimen hanya dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), seperti tidak ada yang berubah terkait suku bunga acuan," ucap Alfred.
BI diprediksi masih akan menahan tingkat suku bunga acuan di level 4,25 persen. Seiring prediksi tersebut, menurut Alfred, IHSG akan bergerak dalam rentang
support 6.425 dan
resistance 6.530.
Di sisi lain, Analis KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko menyarankan agar pelaku pasar tetap berhati-hati karena IHSG rentan terkoreksi.
"Keadaan pasar regional yang masih relatif bergejolak membuat pelaku pasar sebaiknya lebih waspada," kata Yuganur dalam risetnya.
Selain itu, nilai tukar rupiah juga diprediksi melanjutkan pelemahannya. Hal ini menambah daftar sentimen negatif bagi laju IHSG. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah turun tipis 0,17 persen menjadi Rp13.628 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu.
"Pelaku pasar sebaiknya melakukan perdagangan jangka pendek saja dengan stop loss ketat agar tidak tersere arus ke bawah," tutup Yuganur.
Sebagai informasi, IHSG sepanjang pekan lalu anjlok 1,86 persen ke level 6.505 dari pekan sebelumnya 6.628. Hal ini membuat nilai kapitalisasi pasar turun 1,85 persen dan seluruh indeks sektoral terkoreksi.
[Gambas:Video CNN] (agi)