Jakarta, CNN Indonesia -- Peluang investasi gas bumi melalui pipa masih terbuka lebar. Pasalnya, Indonesia memerlukan investasi senilai US$20,55 miliar atau lebih dari Rp277 triliun (asumsi kurs Rp13.500 per dolar AS) untuk membangun 17.093 kilometer (km) pipa gas hingga tahun 2025.
Kepala Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Fanshurullah Asa mengungkapkan kebutuhan pipa gas tersebut telah tertuang dalam Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN) 2012 - 2025 yang tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 2700 K/11/MEM/2012. Dalam RIJTDGBN 2012-2025 terdapat 18 jalur pengembangan pipa gas bumi.
"Kami bertugas melaksanakan pengusahaan gas bumi. Bagaimana caranya melaksanakan pengusahaan tadi ya melalui lelang. Apa dasar lelang? RIJTDGBN," ujar pria yang akrab disapa Ifan ini usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII di Gedung DPR, Senin (12/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, proses lelang 18 proyek jalur pipa gas itu mengalami kendala. Tak ayal, hingga kini baru tiga jalur yang lelangnya sudah terlaksa yaitu Kalimantan-Jawa Tahap II (Kalija II), Duri-Dumai, dan Grissik - Palembang.
Hambatannya bisa berasal dari tiga hal yaitu hambatan dari ketersediaan infrastruktur, hambatan dari sisi permintaan gas, dan hambatan dari sisi pasokan gas. Hambatan dari sisi infrastruktur misalnya tidak tersedianya infrastruktur pendukung, misalnya akses jalan.
Sementara, masalah dari sisi pasokan gas bisa berupa tidak adanya kepastian pasokan gas. Kemudian, masalah dari sisi permintaan gas, misalnya, tidak ada pengguna aliran gas tersebut.
"Ketiga hal ini (infrastruktur, permintaan, dan pasokan) harus terintegrasi," ujarnya.
Ke depan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Menteri ESDM terkait lelang jalur pipa migas. Sayangnya, Ifan tak menyebutkan mana jalur pipa yang akan dilelang tahun ini.
"Kami menunggu dari Menteri ESDM (Ignasius Jonan). Mesti ada kepastian pasokan gasnya dulu, kalau enggak gimana kami mau lelang?" ujarnya.
Berikut daftar jalur pipa gas dalam RIJTDGBN 2012-2025:
1. Dumai (Riau) - KEK Sei Mangke (Sumatera Utara) dengan panjang 324 kilometer (km) dan perkiraan investasi US$233,28 juta.
2. Duri (Riau) - Dumai (Riau) dengan panjang 67 km dan perkiraan investasi US$64,32 juta.
3. Grissik (Sumatera Selatan) - Dumai (Sumatera Selatan) dengan panjang 176 km dan perkiraan investasi US$140,8 juta.
4. Palembang (Sumatera Selatan) - Tanjung Api-api (Sumatera Selatan) dengan panjang 70 km dan perkiraan investasi US$67,2 juta.
5. Tanjung Api-api (Sumatera Selatan) - Muntok (Bangka-Belitung) dengan panjang 43 km dan perkiraan investasi US$82,56 juta.
6. Muara Bekasi (Jawa Barat) - Cirebon (Jawa Barat) dengan panjang 280 km dan perkiraan investasi US$268,8 juta.
7. Bojonegoro (Jawa Barat) - Muara Karang (Jawa Barat) dengan panjang 174 km dan perkiraan investasi US$194,88 juta.
8. FSRU Cilacap (Jawa Tengah) - RU IV Cilacap (Jawa Tengah) dengan panjang 11 km dan perkiraan investasi US$8,8 juta.
9. Semarang (Jawa Tengah) - Teras (Jawa Tengah) dengan panjang 84 km dan perkiraan investasi US$80,64 juta.
10. Cilacap (Jawa Tengah) - Teras (Jawa Tengah) dengan panjang 237 km dan perkiraan investasi US$227,52 juta
11. Teras (Jawa Tengah) - Surakarta - Ponorogo dengan panjang 100 km dan perkiraan investasi US$96 juta
12. Bontang (Kalimantan Timur) - Banjarmasin (Kalimantan Selatan) dengan panjang 522 km dan perkiraan investasi US$668,16 juta
13. Kalimantan - Jawa Tahap II dengan panjang 1.015 km dan perkiraan investasi US$2,6 miliar
14. Natuna D Alpha (Kepulauan Riau) - Pontianak (Kalimantan Barat) dengan panjang 487 km dan perkiraan investasi US$1,09 miliar.
15. Pontianak (Kalimantan Barat) - Palangkaraya (Kalimantan Tengah) dengan panjang 1.018 km dan perkiraan investasi US$1,14 miliar.
16. Palangkaraya (Kalimantan Tengah) - Banjarmasin (Kalimantan Selatan) dengan panjang 192 km dan perkiraan investasi US$215,04 juta.
17. Donggi (Sulawesi Tengah) - Pomalia (Sulawesi Tenggara) - Sengkang (Sulawesi Selatan) dengan panjang 580 km dan perkiraan investasi US$556,8 juta.
18. Sengkang - Pare-pare - Makassar (Sulawesi Selatan) dengan panjang 274 km dan perkiraan investasi US$263,04 juta.
(gir)