Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terkoreksi pada awal pekan ini, Senin (19/2), karena perilaku aksi ambil untung (profit taking) oleh pelaku pasar.
Analis Lotus Andalan Sekuritas, Krishna Setiawan mengatakan, langkah pelaku pasar ini merupakan imbas dari penguatan IHSG yang terjadi sepanjang pekan lalu sebesar 1,32 persen.
"Jadi pekan ini juga bisa dibilang akan tertekan atau cenderung stagnan," tutur Krishna saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Senin (19/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pelemahan ini juga diprediksi bukan hanya dari aksi ambil untung terhadap saham di dalam negeri. Perilaku pelaku pasar global yang diramalkan juga merealisasikan keuntungannya pasca bangkitnya (rebound) bursa saham Wall Street juga berdampak negatif bagi IHSG.
Pada akhir pekan lalu, Kamis (15/2), mayoritas indeks di bursa saham Wall Street menguat, diantaranya Dow Jones naik 0,08 persen dan S&P500 naik 0,04 persen. Sayangnya, Nasdaq Composite turun 0,23 persen.
"Kemudian ditambah bursa regional masih sepi sentimen, bursa di China bisa-bisa libur dua minggu begitu juga dengan Hong Kong," papar Krishna.
Sementara, sentimen dari dalam negeri masih berasal dari penantian rilis laporan keuangan emiten tahun 2017. Sehingga, lanjut Krishna, sentimen pasar lebih bersifat individual atau per emiten.
"Jadi bisa dibilang tidak ada isu besar atau tema besar. Sentimen hanya untuk per sektoral atau emiten," jelas Krishna.
Dengan begitu, ia memprediksi, IHSG hari ini bergerak dalam rentang support 6.570 dan resistance 6.620. Sementara, dalam satu pekan IHSG bakal berada dalam rentang support 6.490 dan resistance 6.640.
Tak sependapat, analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya masih optimis IHSG bergerak positif pada awal pekan ini. Menurut William, kondisi perekonomian secara fundamental masih dapat mendorong laju IHSG.
"Data perekonomian pekan lalu yang terlihat masih menunjukkan kestabilan perekonomian, sehingga dapat menopang pola gerak IHSG hari ini," kata William dalam risetnya.
William meramalkan, IHSG dapat kembali tembus 6.671 sebagai level resistance dan level support di kisaran 6.492. Ia merekomendasikan dua saham berbasis barang dan konsumsi, seperti PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI).
(gir)