Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah bagi hasil laba perusahaan (dividen) global naik 7,7 persen ke level tertinggi sepanjang masa sebesar US$1,25 triliun pada tahun lalu, didorong oleh ekonomi dunia yang membaik dan kepercayaan perusahaan meningkat.
Lembaga finansial asal Inggris, Janus Henderson menyatakan lonjakan ini merupakan yang terkuat sejak 2014. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan di setiap wilayah dan hampir setiap industri dengan catatan di 11 negara termasuk Amerika Serikat, Jepang, Swiss, Hong Kong, Taiwan dan Belanda.
Dilansir dari
Reuters, untuk tahun 2018, Janus Henderson menmperkirakan jumlah dividen tumbuh 7,7 persen dan mencapai sekitar US$1,35 triliun, karena pertumbuhan korporat dan ekonomi tetap kuat, bahkan di pasar keuangan yang lebih bergejolak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perusahaan bakal mengalami kenaikan laba dan arus kas yang sehat, dan itu memungkinkan mereka mendanai dividen. Rekor tahun lalu hampir tiga per empat lebih tinggi dari tahun 2009, dan masih banyak lagi yang akan datang, "kata Ben Lofthouse, Direktur Penghasilan Ekuitas Global Janus Henderson, Senin (19/2).
Laporan dan Janus Henderson mencatat, Royal Dutch Shell mempertahankan posisinya sebagai perusahaan pembayar dividen terbesar di dunia. China Mobile naik ke posisi kedua dari 19 pada tahun lalu dan diikuti oleh Exxon Mobil, Apple dan Microsoft.
Sebanyak 20 perusahaan pembayar dividen teratas menyumbang 15,7 persen dari total pembayaran.
Laporan Janus Henderson menyatakan bahwa pertumbuhan dividen 2017 menunjukkan sedikit perbedaan regional dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang mencerminkan pemulihan ekonomi global secara luas, meskipun Eropa tertinggal.
Jumlah dividen di Eropa naik hanya 1,9 persen menjadi US$227 miliar, terbebani oleh pemotongan beberapa perusahaan besar di Prancis dan Spanyol. Hal itu menurunkan dividen khusus dan euro yang lemah selama kuartal kedua, ketika sebagian besar dividen dibayarkan.
Sementara, kawasan Asia Pasifik membukukan tingkat pertumbuhan utama terkuat sebesar 18,8 persen menjadi US$139,9 miliar. Hal itu diikuti oleh negara berkembang yang naik 16,5 persen menjadi US$102,4 miliar, sementara dividen di Amerika Utara tumbuh 6,9 persen mencapai rekor US$475,6 miliar.
Janus Henderson mencatat setiap industri mencetak jumlah dividen dasar yang lebih tinggi pada 2017 kecuali sektor telekomunikasi, yang datar. Industri pertambangan sejauh ini merupakan pertumbuhan tercepat, yang naik 27,2 persen secara mendasar.
(gir)