Kutu Busuk Bikin Jepang Gagal Ekspor Mobil ke Selandia Baru

CNN Money | CNN Indonesia
Rabu, 21 Feb 2018 21:20 WIB
Spesies serangga yang dikenal sebagai "kutu busuk" membuat ribuan mobil Jepang batal dikirim ke Selandia Baru.
Spesies serangga yang dikenal sebagai
Jakarta, CNN Indonesia -- Spesies serangga yang dikenal sebagai "kutu busuk" membuat ribuan mobil Jepang batal dikirim ke Selandia Baru.

Dilansir dari CNNMoney, menurut pihak berwenang Selandia Baru, tiga kapal kargo yang membawa mobil impor dan mesin ditolak masuk ke pelabuhan bulan ini setelah ditemukan memiliki gerombolan kutu di kapal.

Kutu busuk adalah ancaman utama di Selandia Baru, sebuah negara kepulauan yang berusaha keras untuk melindungi ekosistem alaminya dari hama asing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makhluk itu dinilai bisa mendatangkan malapetaka di seluruh peternakan negara itu. Pasalnya mereka cenderung bereproduksi dengan cepat, memakan beragam jenis tanaman dan tak mempan dengan kebanyakan pestisida.


Namun, menurut CEO Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Selandia Baru David Vinsen, melindungi pertanian dan lingkungan akan menambah biaya ke industri otomotif. Tiga kapal dari Jepang yang ditolak masuk membawa lebih dari 10 ribu mobil baru dan bekas.

"Dalam 15 tahun saya dalam peran ini, dan mungkin 30 tahun terlibat dalam industri ini, saya belum melihat apapun yang seserius ini," kata Vinsen, yang terbang pulang lebih awal dari liburan keluarga untuk menghadapi krisis tersebut.

Vinsen menambahkan, penundaan tersebut tidak hanya mempengaruhi mobil yang terjebak di laut. Sebanyak 8 ribu kendaraan lagi masih menunggu pengiriman di Jepang.

Kementerian Industri Dasar Selandia Baru mengatakan bahwa negara tersebut telah mengalami lonjakan jumlah kutu busuk yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama dari Jepang.

"Tidak jelas bagaimana kontaminasi terjadi. Kapal-kapal tersebut membawa ribuan kendaraan baru dan bekas dari setiap mobil Jepang," kata Vinsen.

Produsen mobil terbesar Jepang adalah Toyota, Nissan dan Honda.

Dia mengatakan bahwa masalah tersebut telah mengganggu industrinya selama lebih dari seminggu, memaksa pekerja yang biasanya membantu memproses kendaraan untuk berlibur dini atau mengurangi jam kerja mereka.

"Orang-orang prihatin dengan pekerjaan mereka. Jadi kita perlu menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Jika situasi tidak segera teratasi, pengusaha akan mulai memberlakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sementara dalam hitungan minggu, bukan bulan," katanya.

Selandia Baru menghentikan pembuatan mobil pada akhir 1990-an dan sekarang bergantung pada impor dari negara lain. Jepang merupakan pemasok kendaraan dan suku cadang mobil terbesar sampai Juni 2017, dengan penjualan senilai US$1,7 miliar.

Juru bicara Kementerian Industri Dasar mengatakan pihak berwenang akan mencoba merawat salah satu kapal yang terkena dampak minggu ini untuk menyingkirkan serangga tersebut sebelum menentukan apakah kargonya dapat masuk ke Selandia Baru.

Krisis kutu busuk telah mendorong pemerintah Selandia Baru untuk memperkenalkan peraturan baru.


Pemerintah akan mulai mewajibkan semua kendaraan bekas dari Jepang untuk dibersihkan dan diperiksa di fasilitas yang telah disetujui sebelum dikirim ke Selandia Baru. Eksportir mesin bekas dari Jepang harus membuktikan peralatan mereka sudah cukup dibersihkan juga.

"Hampir 95 persen kendaraan bekas dari Jepang sudah melalui fasilitas yang disetujui. Syaratnya sekarang wajib untuk semua impor," kata Kementerian Industri Dasar.

Vinsen mengakui bahwa keamanan industri pertanian besar Selandia Baru harus menjadi yang pertama. Ini mencakup tiga dari lima ekspor barang negara teratas yaitu buah, susu dan daging.

"Biosecurity sangat penting bagi kami. Kami perlu melakukan apapun yang perlu untuk memastikan bahwa kami tidak mengekspos industri pertanian ke risiko semacam ini," kata Vinsen (gir/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER