Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Rusia berniat melakukan pembelian komoditas asal Indonesia pada Februari 2018. Hal itu sebagai bentuk realisasi kesepakatan imbal beli dagang yang telah ditandatangani kedua belah pihak atas pembelian 11 pesawat tempur jenis Sukhoi SU-35 oleh Indonesia.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan ada sejumlah komoditas yang ditawarkan pemerintah ke Rusia, seperti komoditas hasil perkebunan dan pertanian. Sayangnya, dia belum bisa memastikan, komoditas mana saja yang akan dibeli Rusia.
"Belum (ditentukan). Mereka sedang melihat kebutuhan mereka. Pokoknya, apapun yang kami punya, kami tawarkan. Ini harus segera selesai dalam bulan ini," ujar Oke di Kementerian Perindustrian, Senin (19/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati belum menentukan komoditas yang akan dibeli, namun ia memastikan nilai pembelian komoditas dari Indonesia oleh Rusia akan bernilai besar.
"Jadi imbal beli ini artinya kami membeli, mereka harus membeli. Nah, mereka harus membeli US$570 juta," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah menandatangani kontrak pembelian 11 unit pesawat tempur Sukhoi SU-35 lengkap dengan persenjataannya dengan Rusia bernilai US$1,14 miliar pada pekan lalu.
Adapun, pesawat tersebut akan dikirim dalam tiga tahap. Pertama, akan dikirim dua unit pada Agustus 2019, dengan catatan kontrak efektif per Agustus 2018.
Kedua, enam unit akan dikirim 18 bulan setelah kontrak efektif. Ketiga, sebanyak tiga unit sisanya akan dikirim setelah 23 bulan dari kontrak.
Pembelian Sukhoi dengan skema imbal beli ini sesuai praktik pelaksanaan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.
(lav)