AP I: Maskapai Mendarat di Ambon, Biak dan Kupang Bebas Biaya

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Kamis, 22 Feb 2018 21:44 WIB
PT Angkasa Pura I (Persero) membebaskan biaya pendaratan 100 persen bagi maskapai yang membuat rute penerbangan baru menuju Ambon, Biak, dan Kupang.
PT Angkasa Pura I (Persero) membebaskan biaya pendaratan (landing fee) 100 persen bagi maskapai yang membuat rute penerbangan baru menuju ke Ambon, Bandara Biak, dan Bandara Kupang. (Ilustrasi/ANTARA FOTO/Syaiful Arif).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I membebaskan biaya pendaratan (landing fee) 100 persen bagi maskapai yang membuat rute penerbangan baru menuju ke Bandara Pattimura di Ambon, Bandara Frans Kaisiepo di Biak, dan Bandara El Tari di Kupang.

Direktur Pemasaran dan Pelayanan AP 1 Devy Suradji mengatakan tiga kawasan ini dipilih karena jumlah penerbangan menuju ketiga bandara tersebut masih lebih sedikit dibandingkan dengan bandara lainnya.

"Jumlah pesawat yang transit di bawah dua juta per tahunnya," ucap Devy saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (21/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dengan diskon 100 persen, otomatis maskapai yang memiliki jadwal penerbangan ke tiga kawasan tersebut tidak perlu mengeluarkan dana sedikitpun untuk pendaratan. Namun, diskon ini tak diberikan selamanya, melainkan hanya enam bulan.

"Dengan diskon itu jadi menarik maskapai untuk buka jalur penerbangan ke sana, kebayang tidak kalau tidak ada diskon maka tidak ada yang buka jalur ke sana," ungkap Devy.

Selain itu, AP I juga memberikan diskon biaya pendaratan sebesar 50 persen untuk penerbangan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali, Bandara Juanda di Surabaya, Bandara SAMS Sepinggan di Balikpapan, Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, dan Bandara Adisutjipto di Yogyakarta.

Kemudian, Bandara Sam Ratulangi di Manado, Bandara Lombok di Praya, Bandara Adi Soemarmo di Solo, dan Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin.

"Jadi misalnya tadinya tidak ada penerbangan ke Balikpapan, sekarang ada nah itu dikasih diskon 50 persen," tutur Devy.

Namun demikian, ia menyebut sebenarnya beban biaya di bandara tidak seberapa bila dibandingkan dengan total beban yang ada. Devy memaparkan, beban terbesar bagi maskapai masih dari pembelian avtur, yakni sekitar 29 persen dari seluruh total beban.


""Dari bandara hanya 9 persen," pungkas Devy," pungkas Devy. (lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER