Ekonom: Inflasi Bisa Terkerek 4,2 Persen Dipicu Harga Minyak

SAH | CNN Indonesia
Jumat, 23 Feb 2018 02:30 WIB
Ekonom memperkirakan inflasi 2018 bisa terkerek naik menjadi 4,2 persen, atau lebih tinggi dibanding inflasi tahun lalu yang sebesar 3,61 persen.
Ekonom memperkirakan inflasi 2018 bisa terkerek naik menjadi 4,2 persen, atau lebih tinggi dibanding inflasi tahun lalu yang sebesar 3,61 persen. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).
Jakarta, CNN Indonesia -- Ekonom memperkirakan inflasi 2018 bisa terkerek naik menjadi 4,2 persen, atau lebih tinggi dibanding inflasi tahun lalu yang sebesar 3,61 persen. Angka ini juga berada di atas asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang tercatat 3,5 persen.

Chief Economist PT Bank UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja, memproyeksi laju inflasi bisa terjadi apabila terjadi peningkatan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang selama ini ditetapkan pemerintah.

Seperti diketahui saat ini harga BBM penugasan yakni solar dan premium ditetapkan pemerintah setiap tiga bulan sekali.

"Harga bensin, kan pemerintah sudah melepas subsidi jadi kita dipatok dengan harga global," terang Enrico di Jakarta, Kamis (22/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, dengan harga minyak yang kian tinggi, pemerintah tidak memiliki cara selain menaikan harga BBM secara bertahap.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga BBM jenis solar dipatok Rp5.150 per liter dan premium ditetapkan Rp6.450 per liter. Harga ini belum berubah sejak 1 April 2016.

Padahal, harga minyak dunia telah mengalami kenaikan dalam dua tahun terakhir. Tercatat, rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada Januari 2018 sebesar US$65,59 atau naik 67,53 persen dibanding rata-rata ICP tahun 2016 sebesar US$39,15.

Selain harga BBM, penyesuaian tarif listrik nonsubsidi juga dinilai berkontribusi terhadap peningkatan inflasi.

"Kemungkinan ada adjustment contohnya di tarif listrik ini dilihat sudah terjadi perlahan demi perlahan," jelasnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mewaspadai pengaruh kenaikan harga minyak dunia terhadap laju inflasi domestik yang dibidik di angka 3,5 persen plus minus satu persen pada 2018.

"Saya melihatnya adalah harga minyak dunia itu bisa berdampak ke inflasi," ujar Gubernur BI Agus D.W Martowardojo beberapa waktu lalu. (lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER