Jakarta, CNN Indonesia -- Survei sementara Bank Indonesia (BI) memperkirakan, inflasi Januari 2018 secara bulanan (
month-to-month/mtm) sebesar 0,73 persen. Sedangkan secara tahunan (
year-on-year/yoy) inflasi berada di kisaran 3,36 persen.
“Kalau 3,36 persen artinya berada di kisaran (BI) karena kami sekarang di 2018 memperkirakan inflasi 3,5 persen plus minus 1,0 persen dan ini masih,” ujar Gubernur BI Agus D.W Martowardojo, Jumat (26/1).
Jika dilihat secara bulanan, hasil survei BI ini lebih tinggi dibandingkan inflasi Desember 2017 sebesar 0,71 persen (mtm). Namun, lebih rendah dibandingkan Januari 2017 yang sempat menyentuh angka 0,97 persen (mtm).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun pada Januari 2017, inflasi disumbang oleh kenaikan biaya pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Tarif Dasar Listrik (TDL). Sedangkan untuk Januari ini, Agus melihat kemungkinan andil inflasi besar dari bahan makanan.
Namun, ia berharap, kontribusinya tak benar-benar besar lantaran BI dan pemerintah melalui sinergi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan TPI Pusat telah berusaha memitigasi kenaikan harga bahan makanan akibat pasokan dan distribusi.
“Misalnya harga beras, daging ayam, hortikultura, seperti cabai. Kami sambut baik bahwa pemerintah sudah mengimpor beras untuk meyakini ketersediaan suplai beras yang cukup,” katanya.
[Gambas:Video CNN] (gir)