Menhub Budi Pastikan Evaluasi Dua Proyek Layang Rampung

SAH | CNN Indonesia
Kamis, 01 Mar 2018 09:23 WIB
Sebanyak dua proyek layang (elevated) berskala besar yang berada di bawah tanggung jawab Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah rampung dievaluasi.
Sebanyak dua proyek layang (elevated) berskala besar yang berada di bawah tanggung jawab Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah rampung dievaluasi. (CNN Indonesia/Nefri Ryu).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak dua proyek layang (elevated) berskala besar yang berada di bawah tanggung jawab Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah rampung dievaluasi. Kedua proyek tersebut adalah Kereta Rel Ringan (Light Rail Transit/LRT) Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek) dan LRT Palembang.

"Dua yang sudah, LRT palembang dan LRT Jabodebek sudah dinyatakan bisa berjalan lagi," terang Budi di Galeri Nasional, Jakarta, Rabu (28/2).

Sebelumnya, Budi Karya menyebut empat proyek elevated yang dihentikan sementara pengerjaannya untuk perlu melalui evaluasi pascakecelakaan yang terjadi di sejumlah proyek elevated beberapa waktu lalu. Selain LRT Jabodebek dan LRT Palembang, terdapat Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, dan jalur kereta api dwi ganda atau Double-Double Track (DDT) yang dievaluasi.

Untuk MRT Jakarta dan DDT, kata Budi Karya, saat ini masih dalam proses evaluasi dan diharapkan selesai dalam waktu satu atau dua minggu kedepan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proyek lain DDT saya belum tahu apa yang sedang di evaluasi," kata dia.

Ia meyakini tidak akan terjadi penundaan pembayaran untuk proyek-proyek yang berada di bawah Kementerian Perhubungan. Pasalnya, proses evaluasi ini hanya akan berjalan singkat dalam waktu seminggu hingga dua minggu.

Ke depan, pihaknya akan memberikan sanksi apabila ditemukan pelanggaran-pelanggaran dan kesalahan dari hasil evaluasi proyek-proyek yang berada di bawah Kementeriannya.

"Artinya proses koreksi harus dilakukan dan kami harus menerima koreksi apapun itu. Dan habis itu kami harus lakukan self koreksi, kami harus ubah apakah harus ada seorang direktur yang membawahi itu, apakah kami harus merombak, apakah kami harus mengevaluasi proses itu harus dilakukan," papar Budi.

Sebagai informasi, nilai proyek LRT Jabodebek mencapai Rp29,9 triliun, MRT Jakarta Fase satu dan dua mencapai Rp41,1 triliun, LRT Palembang sebesar Rp10,9 triliun.

Proyek DDT terbagi menjadi tiga paket dengan total jalur sepanjang 35,8 km yaitu Paket A antara Manggarai-Jatinegara, Paket B-21 antara Jatinegara-Bekasi, dan Paket B1 antara Bekasi-Cikarang.

Sebelumnya, pemerintah menyatakan nilai investasi Paket A mencapai Rp3,440 triliun, Paket B-21 Rp900 miliar, dan Paket B1 (Bekasi-Cikarang) mencapai Rp1,121 triliun.

(lav/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER