Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan para menteri ekonomi guna memastikan stabilitas harga kebutuhan pokok jelang bulan puasa.
Hal itu disampaikan dalam sidang kabinet paripurna siang tadi di Istana Negara. Adapun bulan puasa jatuh pada bulan Mei mendatang.
"Saya minta betul beberapa harga baik yang berkaitan dengan beras dan daging bisa segera diselesaikan agar sebelum bulan puasa sudah bisa dipastikan harga betul-betul turun," ujar Jokowi, Senin (5/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi khawatir, jika tak bisa dijaga stabilisasinya, harga bahan pangan bisa mengerek inflasi dan angka kemiskinan di Indonesia. Sebagai informasi, inflasi Januari tercatat sebesar 0,62 persen, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu 0,97 persen. Sedangkan angka kemiskinan tercatat sebesar 10,12 persen per September 2017.
Secara terpisah, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, ia sudah berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menko Perekonomian Darmin guna melakukan operasi pasar.
"Kami ingin seperti tahun lalu, harga stabil. Tahun ini bila perlu lebih daik dari tahun lalu untuk persiapan ramadan," kata Amran.
Harga beras berkualitas rendah, kata Amran, ditargetkan lebih rendah dari harga eceran tertinggi (HET) usai operasi pasar. Hal ini juga seiring dengan puncak panen raya yang terjadi pada Maret hingga April.
Hingga Februari 2018, harga beras semua kualitas mengalami kenaikan. Harga beras kualitas premium di penggilingan naik 0,31 persen menjadi Rp 10.382 per kg dari Januari yang sebesar Rp 10.350 per kg.
Sementara beras kualitas medium naik 0,37 persen menjadi Rp 10.215 per kg dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 10.177 per kg. Adapun beras kualitas rendah naik 1,99 persen menjadi 9.987 per kg dari Januari yang sebesar Rp 9.793 per kg.
(agi)