'JBIC Berpeluang Besar Danai Kereta Cepat Jakarta-Surabaya'

SAH | CNN Indonesia
Kamis, 15 Mar 2018 09:53 WIB
Pemerintah mengklaim rencana kerja sama pendanaan proyek kereta cepat rute Jakarta-Surabaya dengan Japan Bank for International Cooperation melalui kemajuan.
Pemerintah mengklaim rencana kerja sama pendanaan proyek kereta cepat rute Jakarta-Surabaya dengan Japan Bank for International Cooperation melalui kemajuan. (Dok. Wikimedia/RSA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mengklaim rencana kerja sama pendanaan proyek kereta cepat rute Jakarta-Surabaya dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) telah melalui kemajuan.

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya sedang mendiskusikan skema pendanaan proyek kereta cepat dengan lembaga pendanaan asal Negeri Sakura tersebut.

Terdapat beberapa kemajuan terkait skema pendanaan untuk proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya tersebut. Luhut pun akan membicarakan hal tersebut dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"JBIC tadi menarik ada kemajuan. Itu tadi sudah bicara sekarang masih dibicarakan dengan Menteri Perhubungan. Kalau ini jadi, satu terobosan penting," katanya di Gedung Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Rabu (14/3).

Menurut dia, pencarian dana melalui berbagai skema dilakukan agar tidak membebani anggaran negara.

"Jadi kami ingin kereta cepat Jakarta-Surabaya pendanaannya jangan lagi penuh dari pemerintah sehingga utang pemerintah tidak naik. Ini sedang kami lagi cari format-formatnya," ucapnya.


Lebih lanjut, Luhut berujar Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menyelesaikan kajian terkait penggunaan rel untuk kereta cepat Jakarta-Surabaya. Hanya saja ia belum mendapatkan laporan terkait hasil kajian tersebut.

"Belum (laporannya). Sudah selesai tapi mereka belum paparan," imbuhnya.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman bidang Politik dan Media Atmadji Sumarkidjo menuturkan Luhut ingin proyek tersebut mengadopsi teknologi modern agar bisa menjadi andalan bagi masyarakat di kemudian hari.

Opsi pertama untuk proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya yakni, memperbarui jalur yang sudah ada (existing) menjadi narrow gauge dengan biaya mencapai Rp57 triliun tanpa membangun jalan layang (flyover).

Opsi lain, dana yang dikeluarkan bisa bertambah menjadi Rp92,2 triliun jika pemerintah menggunakan jalur exisisting dengan single track standard gauge.

Terakhir, jika opsi yang dipilih merupakan standard gauge double track, maka kebutuhan investasi melonjak menjadi Rp153 miliar.

(lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER