Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Selasa (20/3), diperkirakan masih terbenam dalam zona merah dan pembalikan arah naik tampaknya belum terwujud.
Analis Binaartha Reza Priyambada menyampaikan indeks saham menguat tipis, namun volume beli yang terjadi masih kurang kuat untuk mengangkat IHSG. Jelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini menyebabkan sejumlah indeks saham Asia cenderung variatif, sehingga berimbas kurang baik pada IHSG, di mana pelaku pasar cenderung wait and see.
Di sisi lain, pergerakan rupiah diprediksi kembali melemah seiring adanya beberapa sentimen negatif, turut menambah sentimen yang menghalangi IHSG berbalik naik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IHSG diproyeksi akan berada di kisaran support 6255-6277 dan resisten 6310-6318. Meski terjadi pelemahan, namun levelnya lebih baik dari sebelumnya. Mulai adanya aksi beli yang tipis, cukup membantu volume IHSG untuk dapat bertahan tidak turun dalam.
"Pergerakan variatif kembali mencoba menguat dimungkinkan dapat terjadi. Meski demikian, tetap waspadai masih adanya aksi-aksi profit taking yang dapat membuat IHSG tertahan kenaikannya," tulisnya dalam riset, Selasa (20/3).
Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan indeks berpotensi naik, ditopang oleh kondisi fundamental perekonomian yang kuat sehingga kepercayaan investor masih cukup tinggi terhadap pasar modal Indonesia.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat," ujarnya.
Senior Research PT KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko menilai IHSG sudah masuk daerah oversold (jenuh jual) di indikator harian, namun rebound kelihatannya tertahan oleh aksi jual di resistance.
Pelaku pasar disarankan untuk melakukan perdagangan jangka pendek saja dengan membeli di koreksi minor dan jual pada rally sehingga dapat mengurangi resiko terseret keberlanjutan tren yang turun kembali.
(lav)