Perang Dagang AS-China Jadi Batu Kebangkitan IHSG

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Jumat, 23 Mar 2018 16:33 WIB
Perang dagang AS dengan China diyakin berdampak negatif pada pelemahan IHSG sebesar 0,69 persen ke level 6.210 pada Jumat (23/3).
Perang dagang AS dengan China diyakin berdampak negatif pada pelemahan IHSG sebesar 0,69 persen ke level 6.210 pada Jumat (23/3). (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China memberikan dampak negatif pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan ini, Jumat (23/3).

IHSG tercatat melemah 0,69 persen ke level 6.210. Namun, IHSG sempat menyentuh area terendahnya di level 6.085 atau terkoreksi lebih dari satu persen.

Analis Oso Sekuritas Ike Widiawati menerangkan AS dan China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Sehingga, perang dagang dua negara tersebut bakal berimbas secara tidak langsung kepada Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengutip RTI Infokom, investor membukukan transaksi sebesar Rp8,67 triliun dengan volume 12,43 miliar saham. Sementara, perdagangan di pasar reguler hari ini, investor asing tercatat jual bersih (net sell) sebesar Rp939,91 miliar.

Sebanyak 109 saham naik, 251 saham turun, dan 116 saham tidak bergerak. Sementara seluruh indeks sektoral melemah. Pelemahan terbesar dialami oleh sektor barang konsumsi yang turun sebesar 1,1 persen.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump resmi mengumumkan pengenaan tarif impor terhadap barang China sebesar US$60 miliar. Namun, hal ini akan berlaku setelah periode konsultasi usai di AS.


Merespons pengumuman tersebut, pemerintah China mengaku kecewa dan memutuskan untuk terus maju dalam perang dagang dengan AS.

"Perang dagang, bahkan saling ancam di antara kedua negara tersebut tentu nantinya secara tak langsung Indonesia akan terpengaruh," papar Ike kepada CNNIndonesia.com, Jumat (23/3).

Selain perang dagang, ia melanjutkan penyebab koreksi IHSG lainnya berasal dari keputusan China yang menaikan suku bunga acuan sebesar 5 basis poin (bps) menjadi 2,55 persen dari 2,5 persen.


"Padahal, The Fed masih akan menaikkan suku bunga dua kali lagi tahun ini. Jika The Fed naik lagi, khawatirnya China ikut naik lagi," ucapnya.

Sentimen negatif bagi IHSG seakan tak kunjung berhenti. Usai pelaku pasar mendapatkan kepastian dengan kenaikan suku bunga The Fed kemarin, kini sentimen eksternal lainnya turut menghadang IHSG kembali ke zona hijau.

"IHSG Dihantam dua sentimen negatif sekaligus," imbuh dia.


Pergerakan IHSG hari ini sejalan dengan pelemahan nilai tukar rupiah sebesar 27 poin atau 0,2 persen ke level Rp13.782 per dolar AS.

Adapun, mayoritas indeks di bursa saham Asia bergerak melemah. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 4,51 persen, indeks Kospi di Korsel turun sebesar 3,18 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun 2,45 persen.

Sementara, mayoritas saham di Eropa bergerak melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris bergerak turun 0,77 persen, indeks DAX di Jerman turun 1,52 persen, dan indeks CAC di Perancis turun 1,47 persen. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER