Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyatakan penurunan tarif tol dapat diberlakukan akhir bulan ini. Hal ini menjadi tindak lanjut pembahasannya bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono kemarin.
"Bisa minggu depan, akhir bulan ini sudah. Tinggal itu (tanda tangan Peraturan Presiden) saja," ujarnya di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jumat (23/3).
Ia menyatakan keputusan menurunkan tarif tol karena sering mendengar langsung keluhan sopir-sopir truk pengangkut logistik akibat tingginya tarif tol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu terlihat dari hasil studi yang dilaporkan Menteri Perhubungan dan Menteri PUPR dalam rapat kemarin, Kamis (22/3).
"Kalau cuma satu sopir enggak apa-apa. Ini sudah dua, tiga sopir. Ini mesti dievaluasi," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Mayoritas jalan tol bermasa konsesi sekitar 35 tahun-40 tahun dengan tarif rata-rata Rp900-1.300 per kilometer (km). Tarif ini meningkat dari waktu ke waktu, seiring dengan laju inflasi.
Sebagai contoh, kendaraan besar golongan V saat ini bertarif dasar Rp3.600 per kilometer harus membayar Rp172.800 jika melintasi 48 kilometer Tol Ngawi-Kertosono. Melalui perpanjangan konsesi, pemerintah memperkirakan tarif akan turun 20-30 persen.
Sehingga, kendaraan besar golongan III, IV, dan V nantinya dilebur dalam satu golongan dan bertarif dasar Rp2000/km. Dengan demikian, pembayaran cuma Rp96 ribu jika melintasi 48 kilometer Tol Ngawi-Kertosono.
Pengaruh Tax Holiday
Presiden Jokowi menyatakan ia tengah berusaha terus menekan tarif tol supaya transportasi angkutan membaik dan berdampak bagi biaya logistik.
Menurutnya, tarif tol bisa semakin ditekan bila tax holiday diberikan kepada yang telah menjadi atau akan menjadi investor pembangunan jalan tol.
"Saya masih usahakan agar proyek pionir mendapatkan tax holiday, sehingga beban pengeluaran terhadap perhitungan muncul dan tarif berkurang," ucap Jokowi.
Kemarin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pemberian tax holiday ini akan dibahas lebih lanjut setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali dari kunjungan kerja luar negeri.
Secara garis besar, hal itu sudah dijelaskan Sri Mulyani dalam rapat bersama Presiden dan menteri lainnya melalui sambungan telepon.
"Ini kan bidang perintis, seperti tol Sumatra enggak ada yang mau, dikasih tax holiday untuk konstruksi, sehingga bisa menurunkan sampai Rp125/km," kata Basuki.
(bir)