Hotel Indonesia Group Bidik Kelola 60 Hotel BUMN

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Rabu, 28 Mar 2018 00:01 WIB
Hotel Indonesia Group (HIG) menargetkan mengelola 60 hotel BUMN hingga akhir tahun nanti. Saat ini, HIG baru mengelola 48 hotel BUMN.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Hotel Indonesia Group (HIG) menargetkan dapat mengelola 60 hotel Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga akhir tahun nanti. Sejauh ini, HIG baru mengelola 48 hotel BUMN.

HIG sendiri dibentuk oleh PT Patra Jasa bersama PT Hotel Indonesia Natour (HIN). Pemegang saham mayoritas HIG dipegang oleh HIN, yakni 51 persen, dan sisanya 49 persen dimiliki Patra Jasa.

Direktur Utama Patra Jasa sekaligus salah satu pendiri Hotel Indonesia Group (HIG) Muhamad Haryo Yunianto mengatakan pertumbuhan hotel BUMN di bawah HIG bakal membuat seluruh hotel BUMN memiliki standarisasi operasional dan layanan yang seragam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Nanti kami dukung pola marketingnya, standarisasi operasional, pendidikan, dan segala macamnya," ungkap dia, Selasa (27/3).

Untuk mencapai target itu, HIG tengah menjajaki dengan berbagai hotel BUMN yang belum menjadi anggotanya. Penjajakan itu khususnya dilakukan terhadap hotel yang berada di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatra.

"Selain itu, kami juga sedang susun direksi HIG juga tahun ini," tutur Muhamad.

Hal ini dilakukan agar HIG bisa semakin memamerkan identitasnya di depan publik. Muhamad menekankan seluruh aset hotel yang bergabung dalam HIG tetap dimiliki oleh masing-masing hotel tersebut.

"Jadi, tidak ada transfer aset. Tahap awal ini kami bentuk supply chain-nya. Harapannya nanti kami bisa seperti hotel chain internasional yang milik pemerintah," papar Muhamad.


Secara terpisah, Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat menambahkan awalnya HIG dibentuk pada 2016 lalu sebagai virtual holding perhotelan BUMN.

Namun, tak seperti holding pada umumnya yang menyatukan aset di induk holding tersebut, melainkan aset hotel tetap digenggam oleh masing-masing perusahaan.

"Jadi, pembentukan HIG ini untuk mengatur beberapa hal, yaitu pengadaan lalu standar operasi, kemudian branding, marketing, dan layanan. Lalu Sumber Daya Manusia (SDM)," jelas Edwin. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER