
Panen Raya, Harga Beras Diyakini 'Tiarap' Jelang Ramadan
Galih Gumelar, CNN Indonesia | Senin, 02/04/2018 13:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) optimistis harga beras akan melandai jelang ramadan, seiring dengan berlanjutnya panen raya yang masih berlangsung bulan ini. BPS juga menemukan harga beras sudah terkerek turun pada Maret.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan melimpahnya panen ini menyebabkan turunnya harga Gabah Kering Panen (GKP). Menurut dia, harga GKP di tingkat petani turun 8,65 persen secara bulanan ke angka Rp5.442 per kilogram (kg). Sementara, harga GKP di tingkat penggilingan turun 8,67 persen menjadi Rp5.555 per kg.
"Kalau panen raya berlangsung lagi bulan depan, harga GKP turun kembali dan kami harap harga beras bisa turun menjelang bulan ramadan seperti yang diinginkan Presiden Joko Widodo," ujarnya di Gedung BPS, Senin (2/4).
Namun demikian, harga GKP di tingkat petani dan penggilingan saat ini masih lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang masing-masing sebesar Rp4.757 per kg dan Rp4.895 per kg. Pun begitu, harga GKP yang turun ini membuat seluruh jenis beras mulai dari kualitas rendah, medium, hingga premium ikut landai.
Di tingkat penggilingan, harga beras kualitas medium tercatat Rp9.698 per kg atau turun 5,06 persen dibandingkan bulan sebelumnya Rp10.215 per kg. Selain itu, beras kualitas premium di tingkat penggilingan pada Maret tercatat Rp9.893 per kg atau turun 4,71 persen dibandingkan Februari Rp10.382 per kg.
"Makanya, harga beras di tingkat grosir ikut turun 0,93 persen secara bulanan dan di tingkat eceran turun 2,38 persen," ungkap dia.
Ia menilai harga beras masih bisa dikendalikan. Hanya saja, ia lebih khawatir dengan pergerakan harga bumbu-bumbuan yang masih bergejolak lantaran cuaca buruk.
Hal ini sudah mulai terbaca dari inflasi Maret, di mana harga cabai merah, bawang putih, dan bawang merah menyebabkan inflasi bahan makanan tercatat 0,14 persen dengan andil inflasi 0,05 persen.
"Kontribusi beras di inflasi lumayan tinggi, jadi kami senang ini bisa dikendalikan. Namun, saya lebih khawatir dengan harga bumbu-bumbuan karena nampaknya akibat cuaca (petani) belum bisa meningkatkan produksinya," katanya.
BPS mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat 0,2 persen secara bulanan pada Maret. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, inflasi ini tercatat 3,4 persen. Realisasi ini membuat inflasi secara tahun kalender mencapai 0,99 persen. (bir)
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan melimpahnya panen ini menyebabkan turunnya harga Gabah Kering Panen (GKP). Menurut dia, harga GKP di tingkat petani turun 8,65 persen secara bulanan ke angka Rp5.442 per kilogram (kg). Sementara, harga GKP di tingkat penggilingan turun 8,67 persen menjadi Rp5.555 per kg.
"Kalau panen raya berlangsung lagi bulan depan, harga GKP turun kembali dan kami harap harga beras bisa turun menjelang bulan ramadan seperti yang diinginkan Presiden Joko Widodo," ujarnya di Gedung BPS, Senin (2/4).
Namun demikian, harga GKP di tingkat petani dan penggilingan saat ini masih lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang masing-masing sebesar Rp4.757 per kg dan Rp4.895 per kg. Pun begitu, harga GKP yang turun ini membuat seluruh jenis beras mulai dari kualitas rendah, medium, hingga premium ikut landai.
Di tingkat penggilingan, harga beras kualitas medium tercatat Rp9.698 per kg atau turun 5,06 persen dibandingkan bulan sebelumnya Rp10.215 per kg. Selain itu, beras kualitas premium di tingkat penggilingan pada Maret tercatat Rp9.893 per kg atau turun 4,71 persen dibandingkan Februari Rp10.382 per kg.
"Makanya, harga beras di tingkat grosir ikut turun 0,93 persen secara bulanan dan di tingkat eceran turun 2,38 persen," ungkap dia.
Ia menilai harga beras masih bisa dikendalikan. Hanya saja, ia lebih khawatir dengan pergerakan harga bumbu-bumbuan yang masih bergejolak lantaran cuaca buruk.
Hal ini sudah mulai terbaca dari inflasi Maret, di mana harga cabai merah, bawang putih, dan bawang merah menyebabkan inflasi bahan makanan tercatat 0,14 persen dengan andil inflasi 0,05 persen.
"Kontribusi beras di inflasi lumayan tinggi, jadi kami senang ini bisa dikendalikan. Namun, saya lebih khawatir dengan harga bumbu-bumbuan karena nampaknya akibat cuaca (petani) belum bisa meningkatkan produksinya," katanya.
BPS mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat 0,2 persen secara bulanan pada Maret. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, inflasi ini tercatat 3,4 persen. Realisasi ini membuat inflasi secara tahun kalender mencapai 0,99 persen. (bir)
ARTIKEL TERKAIT

Gara-gara Harga BBM Naik, Inflasi Maret Membengkak 0,2 Persen
Ekonomi 10 bulan yang lalu
Data Inflasi jadi Penggerak IHSG Awal Pekan Ini
Ekonomi 10 bulan yang lalu
Mulai 1 April, Seluruh Harga Beras Medium Harus Sesuai HET
Ekonomi 10 bulan yang lalu
Evaluasi Harga Eceran Demi Benahi Karut Marut Harga Beras
Ekonomi 10 bulan yang lalu
Kerja Keras Turunkan Harga Beras
Ekonomi 10 bulan yang lalu
Bulog Didesak Serap 1,2 Juta Ton Beras Demi Harga Stabil
Ekonomi 10 bulan yang lalu
BACA JUGA

FOTO: Inflasi Kobarkan Amarah Warga Haiti
Internasional • 13 February 2019 17:38
Jokowi Pertanyakan Klaim 99 Persen Masyarakat Hidup Pas-pasan
Nasional • 10 November 2018 22:32
BPS: Tingkat Anti-Korupsi Masyarakat Indonesia Menurun
Nasional • 18 September 2018 04:24
Anies Klaim Inflasi DKI Jakarta Lebih Rendah dari Nasional
Nasional • 24 April 2018 17:20
TERPOPULER

Debat Capres, Senjata Mematikan Jokowi dan Titik Lemahnya
Ekonomi • 3 jam yang lalu
Debat Capres, Prabowo Kuat Retorika, Lemah di Data
Ekonomi 59 menit yang lalu
Debat Capres, Pukulan Impor Prabowo dan Jurus Proyek Jokowi
Ekonomi 4 jam yang lalu