Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak dua rangkaian kereta MRT (
mass rapid transit) tiba di Pelabuhan Tanjung Pirok, Jakarta Utara, Rabu (4/4). PT MRT Jakarta menyebut uji coba kereta akan dilakukan pada Agustus 2018 mendatang.
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan dua rangkaian kereta atau 12 gerbong yang telah sampai di Jakarta itu akan diturunkan dari kapal sore ini. Setelah itu, pihaknya akan mempersiapkan beberapa hal lainnya sebelum uji coba dilakukan.
"Harus pasang sistem dulu, banyak persiapan yang harus dilakukan untuk uji coba," terang William kepada CNNIndonesia.com, Rabu (4/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, perusahaan masih akan menunggu 14 rangkaian kereta untuk beberapa bulan ke depan. Bila sesuai rencana, 14 rangkaian itu akan datang secara bertahap di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Akan tiba mulai Juni sampai November 2018," jelas William.
Sebelumnya, manajemen MRT Jakarta mengatakan akan memasang ulang kereta yang dikirim dari Jepang tersebut karena setiap gerbong kereta dikirim secara terpisah. Kereta MRT diberangkatkan dari Jepang pada 1 Maret lalu.
William memastikan operasional MRT Jakarta sesuai jadwal, yakni Maret 2019 mendatang. Tahap-tahap uji coba yang akan dilakukan, yakni pada Agustus 2018 perusahaan akan melakukan
integrated testing dan commissioning. Selanjutnya Desember 2018 akan mulai
trial run.
Sudah Ditunggu-tunggu MRT Jakarta fase I akan melayani rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI). namun, MRT Jakarta belum bisa menetapkan tarif tiket karena masih berdiskusi dengan pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait besaran subsidi yang diberikan.
Berdasarkan pandangan
CNNIndonesia.com di Pelabuhan Tanjung Priok, kedatangan MRT telah ditunggu-tunggu banyak kalangan, seperti komunitas kereta api, wartawan media massa. Bahkan, mereka yang menunggu sudah hadir sejak pukul 08.00 WIB pagi ini.
Selain kedatangan rangkaian kereta MRT, Pelabuhan Tanjung Priok juga menyambut 10 unit kereta rangkaian listrik (KRL) seri 6000 yang dibeli dari operator Tokyo Metro oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
KRL tersebut akan dioperasikan untuk menambah kapasitas angkut dengan rangkaian yang lebih panjang.
"Seharusnya, bongkar kapal tuh semalam. Tetapi, gara-gara hujan dari semalam, jadi kapal baru dibongkar pukul 9.30 WIB pagi tadi," tutur VP Corporate Communications KCI Eva Chairunisa.
(bir)