Jakarta, CNN Indonesia -- Peletakan batu pertama (
groundbreaking) Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta tahap dua terancam batal terlaksana jika perjanjian pinjaman antara pemerintah dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) tak juga ditandatangani pada April nanti.
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengungkapkan, saat ini, perseroan tengah menyiapkan pembangunan MRT Jakarta tahap dua yang akan melayani rute Bundaran Hotel Indonesia (HI) sampai Kampung Bandan.
“Namun, kalau
loan agreement-nya (perjanjian pinjaman) tidak ditandangani pada April, maka kami terancam tidak bisa melaksanakan peletakan batu pertama fase dua tahun ini," terang William dalam acara Forum Jurnalis dan Blogger MRT Jakarta, Senin (29/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
William mengatakan, anggaran pembangunan MRT tahap dua akan dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 yang dirumuskan pada periode April hingga Mei tahun ini.
Kepastian pendanaan tersebut, sambung William, dapat membuat perseroan melakukan persiapan untuk groundbreaking pada Desember tahun ini juga.
"Target kami memastikan, loan agreement dengan Jepang di tandatangani sehingga bisa diadministrasikan dalam RAPBN 2019. Itu adalah prioritas kami, pertama memastikan ruas Bundaran HI Kampung Bandan ini disiapkan," jelasnya.
Sebelumnya, William memastikan , pembangunan konstruksi fisik MRT Jakarta tahap satu yang melayani rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) sudah mencapai 90,96 persen dari penyelesaian.
Saat ini, perseroan fokus dalam fase penyelesaian stasiun dan pemasangan rel (
trackwork). Hingga 25 Januari 2018 lalu, total rel yang terpasang baru sepanjang 9.644 meter dari total panjang rel 37.128 meter.
"Pekerjaan sedang kami percepat, karena Maret 2018
trackwork harus sudah selesai," pungkasnya.
(bir)