Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) mencatat Harga Minyak Mentah Indonesia
(Indonesian Crude Price/ICP) pada Maret 2018 naik tipis sebesar US$0,26 per barel menjadi US$61,87 per barel dari bulan sebelumnya US$61,61 per barel.
"Salah satu faktor yang mendorong kenaikan ICP adalah meningkatnya permintaan minyak mentah di pasar internasional," ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (5/4).
Agung mengungkapkan, berdasarkan data Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA), permintaan minyak global diperkirakan menanjak sebesar 1,5 juta barel per hari (bph) menjadi 99,3 juta bph pada 2018, meningkat 90 ribu bph dibandingkan dengan laporan bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (The Organization of the Petroleum Exporting Countries/ OPEC) yang menyebutkan bahwa permintaan minyak dunia bakal bertambah sebesar 1,6 juta bph pada 2018. Dengan demikian, proyeksi permintaan rata-rata minyak mentah mencapai 98,63 juta bph, sedikit lebih tinggi dari perkiraan bulan sebelumnya.
Selain itu, program pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang terjadi di Korea Selatan dan India membuat permintaan minyak mentah di wilayah tersebut ikut melonjak. Hal ini juga diketahui berimbas pada naiknya harga minyak global khususnya kawasan Asia Pasifik.
"Faktor lain yang turut mendongkrak lonjakan ICP adalah meningkatnya harga minyak mentah utama di pasar internasional," ujarnya.
Selain merupakan imbas dari meningkatnya permintaan, stok bahan bakar minyak distilasi AS pada Maret 2018 juga mengalami penurunan sebesar 9 juta barel, sedangkan stok bensin turun sebesar 12,2 juta barel dibanding Februari.
Tensi geopolitik yang semakin memanas di wilayah Timur Tengah juga berdampak pada meningkatnya harga minyak mentah global.
Berdasarkan informasi dari
Reuters 26 Maret 2018, peluncuran rudal balistik kelompok Houthi di Yaman ke Arab Saudi turut meningkatkan kondisi geopolitik Timur Tengah.
Lebih lanjut, Agung merinci perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Maret 2018 dibandingkan Februari 2018 juga mengalami kenaikan, antara lain, dated Brent naik sebesar US$0,71 per barel dari US$65,19 per barel menjadi US$65,90 per barel, Brent (ICE) naik sebesar US$0,99 per barel dari US$65,73 per barel menjadi US$66,72 per barel.
Kemudian harga minyak mentah AS WTI (Nymex) naik sebesar US$0,59 per barel dari US$62,18 per barel menjadi US$62,77 per barel dan basket OPEC (sampai dengan tanggal 28 Maret 2018) naik sebesar US$0,17 per barel dari US$63,48 per barel menjadi US$63,65 per barel.
(agi)