Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) tengah berupaya menjaga tingkat inflasi tetap stabil demi mempertahankan suku bunga acuan tetap di level 4,25 persen hingga 2019 mendatang. Artinya, bank sentral berusaha menjaga suku bunga acuan di level yang sama hingga tahun depan.
Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan bila inflasi stabil, maka BI dapat memiliki kesempatan untuk membuat atau mengembangkan kebijakan perbankan lain demi menjaga stabilitas keuangan dalam negeri.
"BI bisa eksplore kebijakan perbankan misalnya mengolah likuiditas, sehingga bisa memberikan pinjaman lebih tinggi," ucap Sugeng, Kamis (5/4).
Terlebih, pertumbuhan kredit perbankan saat ini masih satu digit. Dalam hal ini, BI tak bekerja sendiri, melainkan bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kredit masih rendah untuk kredit," tegas Sugeng.
Berdasarkan data BI, pertumbuhan kredit perbankan sepanjang tahun lalu sebesar 8,1 persen. Sebelumnya, Gubernur BI mengatakan realisasi pertumbuhan kredit pada 2017 sesuai dengan proyeksi BI yang berkisar antara 8 persen-10 persen.
Bila memang BI tak berencana menaikan suku bunga hingga tahun depan, maka hal ini berbanding terbalik dengan rencana The Fed yang akan menaikan suku bunga tiga kali.
Seperti diketahui, The Fed baru saja menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) pada akhir Maret 2018 menjadi 1,5 persen-1,75 persen. Namun, BI menekankan tidak akan serta merta ikut menaikan suku bunga acuan.
Hal ini karena kenaikan suku bunga bukan hanya dipengaruhi oleh kondisi global, tetapi juga kondisi fundamental ekonomi Indonesia.
(lav)