Purwokerto, CNN Indonesia --
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan jumlah pembiayaan yang dapat disalurkan oleh
Bank Wakaf Mikro (BWM) kepada masyarakat mencapai Rp250 miliar pada tahun ini.
Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK Ahmad Soekro Tratmono menjelaskan target tersebut berasal dari rencana pembentukan BWM tahun ini sebanyak 50 BWM, di mana masing-masing BWM diasumsikan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp5 miliar.
"Pembiayaannya minimal Rp5 miliar dikali 50 bank wakaf mikro jadi Rp250 miliar," ujar Soekro, Jumat (6/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati begitu, total modal BWM tahun ini diperkirakan bisa mencapai Rp400 miliar dari 50 BWM. "Tapi kalau bisa sebanyak-banyaknya, tentu kami mau lebih banyak," imbuhnya.
Pasalnya, wasit industri jasa keuangan itu menargetkan masing-masing BWM memiliki modal Rp8 miliar, dengan asumsi, Rp3 miliar di antaranya ditempatkan di deposito untuk memutar dana donasi dari donatur.
Tujuannya, agar dana yang diputar tersebut dapat digunakan untuk biaya operasional, pendampingan, hingga pengawasan kepada nasabah BWM.
Meski begitu, Soekro mencatat, saat ini rata-rata modal BWM masih jauh dari target ideal yang dibidik OJK sebesar Rp8 miliar, yaitu baru mencapai Rp4,2 miliar.
Dari rata-rata modal tersebut, jumlah pembiayaan yang telah diberikan 20 BWM baru mencapai Rp3,63 miliar yang diberikan kepada 3.876 nasabah hingga 31 Maret 2018.
Sementara itu, 20 BWM yang telah dibentuk tersebar di Serang dan Lebak di Provinsi Banten; Cirebon, Bandung, dan Ciamis di Provinsi Jawa Barat; Cilacap, Kudus, Klaten, dan Purwokerto di Provinsi Jawa Tengah; Provinsi DI Yogyakarta; serta Jombang, Kediri, dan Surabaya di Provinsi Jawa Timur.
(lav/bir)