BI Sebut Inflasi Pekan Pertama April 0,11 Persen

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Kamis, 12 Apr 2018 12:15 WIB
Hasil survei Bank Indonesia (BI) pada pekan pertama April memproyeksi Indeks Harga Konsumen (IHK) akan mengalami inflasi 0,11 persen.
Hasil survei Bank Indonesia (BI) pada pekan pertama April memproyeksi Indeks Harga Konsumen (IHK) akan mengalami inflasi 0,11 persen. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil survei Bank Indonesia (BI) pada pekan pertama April memproyeksi bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) akan mengalami inflasi sebesar 0,11 persen secara bulanan pada April 2018. Meski begitu, proyeksi ini menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan perkiraan awal sebesar 0,2 persen.

"Inflasi April yang kami dengar, jauh lebih terkendali dari perkiraan. Kami perkirakan tadinya 0,2 persen, kelihatannya hanya 0,11 persen pada minggu pertama (April)," ujar Gubernur BI Agus D W Martowardojo di Gedung DPR, Rabu (11/4).

Menurut Agus, meski proyeksi inflasi April terbilang rendah, pemerintah dan BI terus memantau pergerakan inflasi dari sisi gejolak harga pangan (volatile foods). Pasalnya, ia melihat bahwa indikator ini memberikan sumbangan yang besar pada inflasi secara keseluruhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Volatile foods yang kami dapatkan dari hasil survei yang memang perlu dikasih perhatian adalah harga bawang merah dan cabai merah," terang dia.

Sementara dari sisi inflasi harga yang diatur pemerintah (administered price), dilihatnya tak begitu banyak memberi sumbangan ke inflasi secara keseluruhan.

Hal ini karena pemerintah telah menyatakan komitmennya untuk tidak menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tahun ini. "Artinya, risiko dari administered price menjadi minimum," terang dia.


Agus optimistis tingkat inflasi bisa dijaga rendah dan stabil sesuai dengan target BI sebesar 3,5 persen plus minus satu persen.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi sebesar 0,2 persen pada Maret 2018. Pada bulan lalu, inflasi disumbang oleh kenaikan harga pada kelompok bahan makanan sebesar 0,14 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,26 persen.

Selain itu, inflasi juga disumbang oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,6 persen, kelompok sandang 0,36 persen, kelompok kesehatan 0,37 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,07 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,28 persen. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER