Jakarta, CNN Indonesia -- Kenaikan peringkat utang asing (
sovereign credit rating/SCR) jangka panjang menjadi Baa2 dari Baa3 oleh
Moody's Investors Service pada akhir pekan lalu diprediksi menjadi sentimen positif bagi laju
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Senin (16/4).
Analis Mega Capital Indonesia Fikri Syaryadi menilai kenaikan peringkat akan menambah keyakinan bagi investor asing untuk menanamkan dananya di Indonesia. Selain itu, risiko utang asing Indonesia juga akan membaik.
"Untuk proyek infrastruktur juga tidak hanya bisa mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tapi juga dengan penerbitan surat utang dan produk pasar modal lainnya," ujarnya kepada
CNNIndonesia.com, Senin (16/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menilai pasar modal masih cukup kondusif jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di 171 wilayah. Menurutnya, situasi politik dalam negeri masih terbilang aman.
"Justru pilkada akan berpengaruh positif karena konsumsi naik, sehingga positif untuk emiten terkait," kata Fikri.
Namun, laju IHSG juga akan bergantung oleh data makro berupa neraca perdagangan Maret 2018 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) siang nanti.
"Untuk pekan ini, support IHSG di level 6.165 dan resistance-nya 6.420," terang dia.
Di sisi lain, Analis Artha Sekuritas Frederik Rasali menyebut kondisi geopolitik yang sedang terjadi saat ini memberikan sentimen negatif bagi IHSG.
"Masih akan terjadi penurunan namun cukup terbatas," tutur Frederik dalam risetnya.
Dalam hal ini, peningkatan peringkat utang asing oleh Moodys Investors Service yang membuat penurunan IHSG menjadi lebih terbatas.
"Support dan resistance (IHSG hari ini) 6.250-6.343," imbuhnya.
Pada akhir pekan lalu, IHSG ditutup melemah 0,64 persen ke level 6.270. Namun, bila diakumulasi sepanjang IHSG justru melonjak 1,53 persen.
Sementara, tiga indeks utama di Bursa Saham Wall Street terpantau melemah. Bila dirinci, Dow Jones turun 0,5 persen, S&P500 turun 0,29 persen, dan Nasdaq Composite turun 0,47 persen.
(bir)