Jakarta, CNN Indonesia -- PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) menargetkan penggunaan kapal atau utilisasi kapal rata-rata menjadi 70 persen sepanjang tahun ini. Angka itu meningkat tipis dibandingkan dengan rata-rata utilisasi kapal tahun lalu sebesar 62 persen.
Direktur Utama Wintermar Offshore Marine Sugiman Layanto menjelaskan saat ini sebenarnya tingkat utilisasi kapal sudah mencapai 70 persen. Namun, utilisasi kapal masih terbilang berfluktuatif sejak awal tahun hingga saat ini.
"Kuartal I 2018 sepertinya sudah sampai 70 persen, tapi masih naik turun karena kontrak kami beberapa sudah ada yang selesai," ucap Sugiman, Senin (16/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kenaikan utilisasi kapal, manajemen berharap kinerja keuangan membaik tahun ini. Hanya saja, Sugiman enggan menyebut detil target pertumbuhan pendapatan atau laba bersih.
"Pendapatan kami kan utilisasi kapal dikali harga sewa, utilisasi memang meningkat tapi penawaran dan permintaan belum berimbang jadi harga sewa belum bisa naik," tutur Sugiman.
Maka itu, perusahaan berharap kenaikan harga minyak dunia beberapa waktu terakhir dapat mendorong keseimbangan antara penawaran dan permintaan, sehingga perusahaan bisa mengerek harga sewa kapal.
Maklum, perusahaan yang bergerak dalam pelayanan jasa kelautan lepas pantai ini sangat bergantung pada harga minyak dunia karena umumnya penyewaan kapal dilakukan oleh kontraktor minyak dan gas (migas).
"Harga sewa kalau bisa dibilang masih kurang dari wajarnya," imbuh Sugiman.
Seperti diketahui, kenaikan harga minyak dunia tak lepas dari aksi militer yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap Suriah pekan lalu.
Pada penutupan perdagangan Jumat (13/4), harga minyak mentah berjangka Brent naik 0,56 persen ke level US$72,58 per barel dan harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 0,32 persen ke level US$67,39 per barel.
Lebih lanjut Sugiman mengatakan perusahaan tak berencana untuk menambah kapal baru tahun ini. Namun, perusahaan akan menjual beberapa kapal yang dinilai sudah cukup tua untuk beroperasi.
"Jumlah kapal ada 69 sekarang. Kapal tua mau dilepas karena kami mau memelihara kapal yang baru," tutup Sugiman.
(lav)