Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak konsolidasi pada hari ini, Selasa (17/4), dipengaruhi oleh sentimen eksternal berupa aksi militer Amerika Serikat (AS) terhadap Suriah.
Analis Artha Sekuritas Frederik Rasali mengatakan jumlah volume beli pelaku pasar belum sepenuhnya kembali. Sehingga, bukan tidak mungkin IHSG kembali berbalik melemah.
"Volume perdagangan IHSG yang cukup kecil mendorong pergerakan harga yang cukup lambat," tutur dia melalui risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pelaku pasar belum merespons positif sentimen dari dalam negeri yang sebenarnya cukup baik. Salah satunya, rilis
Badan Pusat Statistik (BPS) terkait neraca perdagangan Indonesia yang tercatat suprlus pada Maret 2018 sebesar US$1,09 miliar dibandingkan dengan Maret 2017.
"Sentimen dalam negeri masih cukup positif, namun investor masih belum mengambil aksi," terang Frederik.
Untuk hari ini, ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 6.243 dan resistance 6.368. Pelaku pasar diminta untuk mencermati tiga saham, antara lain PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat IHSG belum juga bergerak dari area konsolidasi karena tekanan dari global, khususnya serangan AS ke Suriah.
"Namun, IHSG akan ditopang oleh rilis data perekonomian neraca perdagangan yang surplus," ujarnya.
William optimistis IHSG masih dapat melanjutkan penguatannya sepanjang hari ini. Ia meramalkan IHSG berada dalam rentang support 6.171 dan resistance 6.389.
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 0,26 persen ke level 6.286. Namun, pelaku pasar asing masih saja melakukan aksi jual di pasar reguler sebesar Rp405,24 miliar.
Sejalan dengan IHSG, mayoritas indeks di bursa saham Wall Street juga ditutup menguat tadi malam. Dow Jones naik 0,87 persen, S&P500 naik 0,81 persen, dan Nasdaq Composite naik 0,7 persen.
(bir)