Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menaksir kerugian materiil akibat
ambruknya jembatan Widang yang menghubungkan Tuban dan Lamongan mencapai Rp40 miliar. Angka ini diperoleh dari kajian awal di tengah upaya tim Kementerian PUPR yang melakukan investigasi.
"Kami memang masih menginvestigasi, tapi estimasinya bisa sampai Rp40 miliar," ujar Direktur Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Iwan Zarkasi kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (16/4).
Sejauh ini, laporan yang masuk ke kementerian PUPR menyebut bahwa jembatan tersebut sudah tidak bisa menampung beban yang terlalu berat, meski Iwan tak menyebut beban maksimal yang bisa ditanggung jembatan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiap jembatan itu karakteristiknya beda-beda. Masalah
overload ini baru indikasi, tentu perlu dilakukan investigasi lebih dalam," papar dia.
Ia melanjutkan, Kerusakan jembatan merupakan hal yang sangat tak terduga. Pasalnya, setiap tahun ada anggaran khusus bagi pemeliharaan jembatan.
Antisipasi Ambruk, Empat Jembatan Lain DitinjauRencananya, Kementerian PUPR akan meninjau empat jembatan serupa yang memiliki usia bangunan dan karakteristik seperti jembatan Widang. Keempat jembatan itu diantaranya terdiri dari jembatan Cipunegara di Jawa Barat, jembatan Linsing dan jembatan Teluk Belibi di Sumatera Selatan.
"Karena ini usianya sudah cukup tua. Jembatan Widang saja sudah ada sejak dekade 1970-an, jadi sudah 30 tahun lebih. Jadi dalam pertemuan terbatas, kami putuskan untuk mencari langkah preventif untuk jembatan lainnya," pungkas Iwan.
Sebelumnya, jembatan Widang yang menghubungkan Kecamatan Babat-Widang, Kabupaten Lamongan dengan Kabupaten Tuban, Jawa Timur ambrol.
Akibat runtuhnya jembatan tersebut, setidaknya tiga truk yang tengah melintas pun ikut terperosok jatuh ke dalam sungai Bengawan Solo.
Kepala BPBD Lamongan Suprapto mengatakan pihaknya segera mengirimkan anggota ke sana untuk membantu evakuasi korban.
"Lima anggota sudah diluncurkan ke lokasi, dan saya juga masih perjalanan ke sana untuk melihat lokasinya," kata Suprapto, Selasa (17/4) seperti dikutip dari
Antara. (lav)